Fakta Cerita Dosen di Jogja Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger, Catut Nama Kampus UGM

Fakta Cerita Dosen di Jogja Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger, Catut Nama Kampus UGM

Fakta Cerita Dosen di Jogja Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger, Catut Nama Kampus UGM

Dosen di Jogja Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger (Foto: Facebook)


Pelecehan seksual terjadi di Jogja atau Yogyakarta, dosen berinisial BA menggunakan kedok riset Swinger. Fakta dan cerita lengkapnya mulai terungkap, bahkan korbannya diketahui mencapai 50 orang.

Pelecehan seksual dengan kedok riset Swinger itu diungkap oleh Laeliya Almushin melalui Facebook. Dalam unggahannya, Ia bercerita tentang adanya seorang dosen sebuah universitas swasta Islam, yang sedang melakukan riset yang cukup sensitif, yakni riset Swinger. Dari situlah aksi pelecehan seksual terungkap.

BACA JUGA: Bertanya pada Pakar, Kenapa Gilang Unair punya Fetish Bungkus Pocong? Simak Nih Gaes

Awalnya, Laeliya tak mencurigai apapun. Namun, lama-lama sang dosen membahas soal gaya hidup Swingger. Perlu diketahui gaes, gaya hidup Swinger adalah tukar pasangan yang terjadi antara suami istri. Tak cuma itu gaes, masih banyak fakta lain terungkap dari cerita dosen ini.

Korban mencapai 50 orang

Hingga Minggu, sebanyak 50 laporan korban/target yang masuk pada kami. Kebanyakan korban dihubungi oleh pelaku melalui. Setelah unggahan Laeliya viral di Facebook, mulai banyak korban yang muncul ke permukaan. Bahkan, ada sebanyak 50 laporan korban yang masuk. Para penyintas itu kebanyakan dihubungi BA melalui telepon dan chat sosial media. 

Pelecehan seksual berkedok riset praktik Swinger 

Laeliya mengungkap, awalnya Ia menerima permintaan pertemanan sang dosen karena banyaknya mutual friends antara ia dan sang dosen. Dalam kata lain, banyak temannya yang juga berteman dengan dosen itu. 

"Saya pikir awalnya yang dimaksud riset sensitif itu terkait perkara intoleransi atau radikalisme gitu. Soalnya dia ngajar di institusi Islam gitu. Ternyata tralala. Dia bilang pernah baca status saya terkait riset PSK anak. Dia ingin tahu. Memang betul saya pernah riset tentang para korban PSK anak atas kerjasama dengan sebuah lembaga internasional," kata Laeliya, 

Dosen itupun mulai menghubungi Laeliya dengan maksud ingin melakukan riset praktik Swinger secara detail. Ia juga mengaku akan menjalani riset tersebut dan praktik secara langsung. 

BACA JUGA: Netizen Twitter Bikin Meme Buat Gilang Bungkus Viral, Sarkas tapi Receh Banget

Korban mulai curiga dengan tingkah dosen

Setelah sang dosen banyak bercerita soal praktik Swinger, Laeliya mulai risih dan curiga. Apalagi saat dosen itu terus menghubunginya dan mengupdate tentang riset tersebut. Bahkan, sang dosen juga menceritakan kehidupan seksnya. 

"Saya jadi curiga kalau dia cuma sedang mencari pendengar cerita pengalaman praktik swingernya. Dan, dia menikmati bercerita itu. Riset kok gitu. Saya justru risih. Mungkin tindakannya itu juga semacam fetish? Senang menceritakan kehidupan seksualnya pada orang lain. Atau entah apa namanya," tulisnya di akhir.

Mencatut nama kampus besar, UGM

Setelah unggahan Laeliya menghebohkan jagat Facebook, muncullah akun Facebook Bams Utara yang membuat pengakuan mengejutkan. Ternyata, dia mengaku telah melakukan pelecehan seksual tersebut. Ia juga mengunggah tulisan dan video soal fantasinya akan seks swinger. 

Gak cuma itu gaes, akun yang ngakunya bernama Bambang Arianto ini menyebut-nyebut organisasi besar, NU dan UGM untuk mecari-cari target pelecehan seksual. Ia berjanji tak akan mengulangi perbuatannya tersebut.

"Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target. Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini," tulisnya.  

 

BACA JUGA: Tak Hanya Justin Bieber, 5 Seleb Hollywood Ini juga Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual! Ada yang Sampai Bunuh Diri

Para korban pelecehan seksual berkedok Swinger menyimpan bukti mencengangkan

Korban selain Laeliya juga muncul ke permukaan, bernama Deta Arta Sari. Ia mengungkap bahwa dirinya punya data lengkap para korban yang jumlahnya mencapai puluhan. 

Ia dan para korban lainnya sempat menemui dosen tersebut secara langsung dan membeberkan beragam bukti yang dimilikinya. Dosen itupun tak berkutik dan mengakui kesalahannya.

"Dia tak menyangka kami punya data. Akhirnya dia tak bisa mengelak dengan dalih penelitian. 'Iya saya salah mbak,' katanya. Kami konfrontir kelakuannya, termasuk apakah benar mendatangi psikolog puskesmas di Sleman dan onani di depan psikolog itu dan menyasar beberapa psikolog lain. Dia membenarkan," tulis dia. 




Pelecehan Seksual di YogyakartaPelecehan Seksual Berkedok Riset SwingerPelecehan seksual di kampusPelecehan seksual bawa nama UGMKampus di YogyakartaRiset SwingerPelecehan Seksual oleh DosenDosen SwingerDosen jogja swinger

Share to: