Para Crazy Rich Surabayan memang sering mencuri perhatian banyak orang. Mereka terkenal karena berhasil sukses dan menjadi konglomerat yang gak segan-degan untuk membeli barang mewah.
Gak hanya itu, mereka juga rajin berbagi dalam jumlah yang fantastis gaes!
Salah satunya adalah Crazy Rich Surabayan bernama Delta Hesti.
Kini menikmati hidup yang serba ada, siapa yang sangka kalau Hesti hanya lulusan Sekolah Dasar atau SD gaes!
Gak hanya otu, dia bahkan pernah menjadi ART hingga cleaning service. Kok bisa jadi salah satu Crazy Rich Surabayan?
Yuk simak kisah hidup Delta Hesti hingga tips-tips suksesnya!
1. Hanya lulusan SD
Dalam unggahannya pada bulan April lalu, Hesti mengungkapkan bahwa dia hanya memiliki ijazah Sekolah Dasar.
"Iseng iseng bongkar lemari nemu satu"nya ijazah saya waktu SD krn hanya lulusan SD dan nilainya sungguh jelek sekali," tulisnya.
Dia mengaku beruntung karena jaman dulu standar kelulusan masih cukup mudah sehingga dia bisa terus naik kelas.
"Pada waktu itu jangan kan belajar, untuk tidur aja susah karna keadaan emang tinggal di bantaran sungai. Emang sangat tidak layak rumahnya buat belajar atau tinggal."
Meski begitu, Hesti mengaku sangat bersyukur. Dengan hanya lulusan SD, dia bisa mendapat suami yang bersekolah hingga S2. Dia memberikan tips kepada teman-teman onlinenya bahwa ijasah tersebut terkadang tak berpengaruh dengan kesuksesanmu.
"Tapi teman , sejelek apapun nilai kalian di sekolah apa kampus , itu tidak akan berhubungan dengan kesuksesan."
Baginya, pengetahuan , integritas , dan kerja keraslah yang bisa menentukan masa depan.
2. Sempat sekolah SMP namun berhenti.
Hesti mengaku kalau setelah ulus SD dirinya sempat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Sayangnya, dia hanya berhasil bertahan hingga semester pertama karena tak memiliki biaya.
Ayahnya adalah seorang pemulung dan dia sendiri adalah pengamen sejak masih kecil, Akhirnya dia memilih untuk putus sekolah demi mencari pekerjaan dan melanjutkan hidup.
3. Memanfaatkan semua kesempatan
Sejak putus sekolah, Hesti rela melakukan pekerjaan apapun demi mendapatkan penghasilan. Karena belum emiliki KTP, dia akhirnya berkerja sebagai ART hingga cleaning service di Dinas Pendidikan dan membuat handicraft di sebuah yayasan dengan bayaran Rp300.000.
Hesti berkerja penuh tenkanan dibawah bayang-bayang hutang orang tuanya yang mencapai ratusan juta rupiah. Gak hanya hesti, sang adik juga pernah berkerja menjadi pembatu sampai ke Manado lho!
4. Memulai bisnis sendiri
Saat aiknya ada di Manado merantau bersama ibunya, ayah Hesti merantau ke Papua. Hesti tak ingin kembali menjadi pembantu dan memilih untuk tetap bertahan di Surabaya.
Dilansir dari CNCB, ia fokus memulai bisnisnya dengan berjualan barang-barang seperti baju, tas dan sepatu bekas yang dipasarkan dengan cara online. Sayangnya, dia pernah di PHK karena tak fokus melakukan banyak pekerjaan secara bersamaan.
Akhirnya, Hesti fokus dengan sang pacar untuk mengelola bisnisnya sejak tahun 2011 saat masih onlie shop belum seterkenal saat ini.
"Jangan sering mengeluh atas segala hidupmu , karena bukan kamu saja yang sedang teruji."
Kini Hesti memiliki berbagai macam usaha di beberapa bidang seperti interior, makanan, fashion, bahkan event!
"Berproseslah, hari ini adalah hasil dari kemaren maka hari esok lakukan yang terbaik di hari ini, apapun hasilnya maksimalkan."
5. Sering berbagi
Menjadi konglomerat tak lantas membuatnya sombong dan hedon. Hesti masih sangat sering berbagi dengan sesama. Dari sana dia mengajarkan banyak orang untuk jangan pernah mengeluh.
"Nah yang aku maksut adalah selalu bersyukur dengan keadaan apapun krn masih banyak sekali orang susah di dunia ini, karena kalau kita mengeluh siapa yang bantu mereka?"
Menurutnya, berbagi gak selalu tentang materi. Semua orang bisa berbagi dengan cara memberikan jasa dan tenaga serta pengetahuan kita kepada orang lain.
"Nah yang aku maksut adalah selalu bersyukur dengan keadaan apapun krn masih banyak sekali orang susah di dunia ini , karena kalau kita mengeluh siapa yang bantu mereka."
6. "Bahagia tidak menunggu sukses"
Hesti mengatakan bahwa kebahagiann itu ada di dalam hati kita. Apapun keadaanmu saat ini, harus selalu bersyukur.
"Bahagia tidak menunggu sukses, sejatinya kebahagiaan itu ada di dalam hati, krn jika sukses namun tidak pernah bersyukur juga tidak akan bahagia."
Share to:
Related Article
-
CTO MAJA Labs Ali Muthohhari Kupas Tuntas Pemanfaatan Teknologi AI di Masa Mendatang
Update|May 11, 2023 16:15:13