Spoiler Alert! Review Ju-On: Origins, Serial Netflix yang Curi Perhatian Netizen

Pada 3 Juli 2020, Netflix telah menayangkan serial orisinal Netflix, Ju-On: Origins. Lewat tangan Takashi Shimizu bersama produser Takashige Ichise dan sutradara Sho Miyake, penonton dimanjakan dengan penyajian kisah yang lebih mendalam, gelap, dan mengerikan tentang sang rumah terkutuk dan berbagai insiden tidak menyenangkan yang terjadi di sekitarnya.

Seluruh kisah Ju-On sebenarnya sangat sederhana, yaitu tentang rumah yang dikutuk karena di sana terjadi tragedi pembunuhan mengerikan. Karena rumah itu dikutuk, maka orang yang tinggal atau masuk ke rumah itu akan terkena kutukan juga.

Menariknya, meski kisahnya dibuka dengan latar peristiwa tahun 1988, nyatanya kisah awal kutukan Ju-On terjadi pada 1952. Inilah yang bikin penonton harus berfikir untuk menghubungkan cerita dan lini masa (timeline) peristiwanya.

Berikut review Ju-On: Origins Netflix di bawah ini.

1. TAHUN 1952: AWAL MULA KUTUKAN (PEREMPUAN BERGAUN PUTIH DAN BAYINYA)

Sama dengan waralabanya, "Ju-On: Origins" juga berawal dari kematian seseorang yang menyimpan kemarahan besar di hatinya, yang akhirnya melahirkan sebuah kutukan.

Diceritakan, anak pemilik rumah menyekap seorang perempuan di rumah tersebut, dan memerkosanya. Sang perempuan lalu hamil, dan meninggal. Bayi tersebut pun lahir, tapi hilang bersama si pemerkosa.

Peristiwa inilah yang akhirnya memicu kutukan di rumah tersebut, yang mewujud pada sosok perempuan bergaun putih. Hantu perempuan bergaun putih ini sepertinya adalah para perempuan hamil dan korban pemerkosaan.

2. TAHUN 1960: KELUARGA ODAJIMA PINDAH KE RUMAH TERKUTUK

Yasuo Odajima (Yosiyosi Arakawa) jadi protagonis utama dalam serial ini. Dia adalah peneliti dan penulis yang terobsesi dengan rumah terkutuk. Setelah menelusurinya, Yasuo sadar bahwa dia ternyata pernah tinggal di rumah tersebut, tapi agak lupa karena waktu itu umurnya baru lima tahun.

Pada 1960, Yasuo pindah ke rumah tersebut bersama ayah dan kakak perempuannya. Perempuan bergaun putih menyerang mereka karena menginvasi wilayahnya. Dia bahkan mengambil kakak Yasuo, Kazuha dan menyebabkan ayah Yasuo mati.

Yasuo bingung mengapa dia dibiarkan hidup oleh hantu perempuan bergaun putih. Walau begitu, pada akhirnya dia percaya pada takdir bahwa dialah orang yang akan menceritakan kisah pilu perempuan bergaun putih ini kepada masyarakat, saat banyak orang lain yang gak peduli. Konsep yang diyakini Yasuo ini menarik, karena berkaitan dengan takdir dan tanggung jawab.

3. TAHUN 1988: PEMERKOSAAN DAN KESURUPAN KIYOMI

Masa ini dimulai dengan cerita Haruka Honjo (Yuina Kuroshima) yang mengalami peristiwa supernatural di apartemennya. Dia pun merekam aktivitas aneh itu dengan kasetnya, berisi langkah kaki orang dan suara mengerikan, seperti orang yang lehernya digorok dan berusaha menyampaikan sesuatu.

Dia menunjukkan rekaman ini pada Yasuo dalam sebuah program televisi, dan inilah yang membuat mereka menelusuri kisah rumah terkutuk itu bersama-sama. Meski dihantui, Haruko tak dicelakai. Yang tewas justru adalah tunangan Haruko, yang sebelumnya mengatakan bahwa dia pergi ke rumah terkutuk dan membawa kutukan itu ke apartemen Haruko.

Sementara orang lain yang juga celaka adalah Kiyomi (Ririka), cewek SMA yang baru pindah ke kota yang dekat dengan rumah terkutuk. Dia dijebak oleh dua orang teman sekolahnya, membuatnya diperkosa di rumah tersebut hingga akhirnya Kiyomi dimasuki ruh perempuan bergaun putih.

Dalam kondisi kesurupan, Kiyomi mulai melakukan tindakan balas dendam dengan menyuruh teman cowoknya, Yudai, untuk membunuh ibu Kiyomi. Kiyomi lalu kabur.

4. TAHUN 1994: KUTUKAN MULAI MENYEBAR

Kiyomi pun menjadi ibu muda, bersama pria bernama Katsuji. Katsuji punya perilaku kasar yang melebihi perilaku Kiyomi. Seolah-olah, Katsuji terkena kutukan. Anak mereka, Toshiki, pun terlantar. Toshiki rupanya juga mengalami kejadian supernatural, yang bisa membuatnya muncul ke hadapan Katsuji layaknya hantu, padahal dia belum meninggal. Pesan yang dibawanya pun selama sama, "lari", seolah seperti ingin menyelamatkan Katsuji.

5. TAHUN 1995: KUTUKAN MENYERANG KELUARGA MASAKI

Kiyomi dan Katsuji yang sempat terpisah, kini bertemu lagi dan dalam kondisi terburuk, hingga akhirnya Kiyomi membunuh Katsuji. Kiyomi lalu kembali ke rumah terkutuk untuk melepas kutukan, tapi nyatanya Kiyomi tetap tersiksa.

Saat episode ini berakhir, nasib Kiyomi masih tak jelas, tapi sebenarnya dia berhalusinasi melihat dua teman yang menjebaknya. Dia bilang dia ingin kembali ke masa SMA. Hingga akhirnya ia memilih untuk bunuh diri.

Tahun ini, kutukan perempuan bergaun putih juga makin meluas ke tetangga rumah terkutuk, yaitu ke keluarga Masaki. Istri Keiichi Masaki, Chie, mengaku bahwa dia berselingkuh dan mengandung anak selingkuhannya. Murka, terjadi perkelahian brutal antara keduanya, yang berakhir pada Keiichi seolah mengulang peristiwa pembunuhan keji yang terjadi pada tahun 1952.

Keiichi memaksa bayi dalam perut istrinya untuk dikeluarkan, lalu mengubur bayi itu di rumah terkutuk. Dia bilang, ruh menyuruhnya untuk melakukan itu karena bayi itu milik rumah tersebut. Perempuan bergaun putih rupanya masih merasa dia adalah pemilik bayi itu.

6. TAHUN 1997: TOMOKO DAN SUAMINYA PINDAH KE RUMAH TERKUTUK

Keluarga baru pindah ke rumah terkutuk, dengan Tomoko hamil besar. Tomoko dihantui perempuan bergaun putih yang nyaris berhasil mengambil bayinya, tapi berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit.

Sementara itu, Yasuo dan Haruka masih berusaha menelusuri misteri ini. Haruka pun mencoba mengubur kaset rekaman dari tahun 1988 atas petunjuk cenayang Michiko, yang juga ibu tunangannya.

Awalnya, strategi "kubur bersama" ini berhasil, tapi lalu ruh penculik dan pemerkosa dari peristiwa asli pada tahun 1952 muncul dan membekap mulut Haruka.

Dengan akhir season pertama "Ju-On: Origins" yang menggantung, bisa jadi dari sinilah kisah film waralaba "Ju:On" berawal. Namun tak menutup kemungkinan, season dua serial ini juga akan muncul, dan melanjutkan penelusuran Yasuo dalam memecahkan dan menyetop kutukan perempuan bergaun putih.