Reaksi Nadine Chandrawinata Soal Polemik di Miss Universe Indonesia 2023

Nadine Chandrawinata bereaksi mengenai polemik yang terjadi di Miss Universe Indonesia 2023.

Mantan Puteri Indonesia 2005 itu diketahui mengunggah insta story yang menyinggung dugaan pelecehan yang terjadi kepada beberapa finalis Miss Universe Indonesia 2023.

Baca Juga: Biodata dan Profil Priskilla Jelita Tamariska: Umur, Agama dan Instagram, Model Lapor Dugaan Pelecehan di Miss Universe Indonesia

Reaksi Nadine Chandrawinata Soal Miss Universe Indonnesia 2023

Tak ingin berkomentar panjang lebar, Nadine Chandrawinata hanya membuat unggahan yang menyinggung atau berkaitan dengan Miss Universe Indonesia. Ia membahas keterlibatan Yayasan Puteri Indonesia di Miss Universe Organization.

Diketahui unggahan tersebut merupakan sebuah repost dari klarifikasi Yayasan Puteri Indonesia yang menyatakan sudah tidak lagi memegang lisensi Miss Universe Organization sejak Februari 2023.

"Sejak saat itu, Yayasan Puteri Indonesia bukan menjadi penyelenggara ajang tersebut di Indonesia, sehingga kami tidak memiliki kaitan dengan ajang tersebut. Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada Yayasan Puteri Indonesia," bunyi keterangan yang dibuat tim Yayasan Puteri Indonesia.

Pada akhir keterangan, ada kalimat yang membahas tentang komitmen Yayasan Puteri Indonesia untuk mengembangkan talenta perempuan Indonesia serta menyinggung tentang moral ketimuran.

"Kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan talenta perempuan-perempuan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di kancah international, dengan berpegang teguh kepada etika, norma, serta moral ketimuran yang berlaku," lanjut keterangan tersebut.

Baca Juga: Sederet Kontroversi Miss Universe Indonesia 2023, Perubahan Aturan hingga Dugaan Pelecehan

Selain Nadine Chandrawinata, Puteri Indonesia 2004, Artika Sari Devi juga melakukan hal yang serupa dengan Nadine. Keduanya seakan menegaskan bahwa polemik yang terjadi di Miss Universe Indonesia 2023 itu bukan tanggung jawab Yayasan Puteri Indonesia, karena sudah berganti lisensi.