Sebuah band metal bernama Voice of Baceprot atau VoB berisi tiga orang wanita berbakat.
Mereka adalah Firda Kurnia, Widi Rahmawati dan Euis Siti Aisyah yang membentuk band dari bantuan mantan guru mereka di sekolah, Cep Ersa Eka Susila Satia.
Band ini memiliki warna tersendiri yang cukup unik. Memiliki aliran musik metal, para personil VoB semuanya adalah wanita berhijab lulusan Madrasah Tsanawiyah Al-Baqiyatussolihat di Desa Ciudian, Garut.
Yuk kenal lebih dalam dan simak 5 fakta band metal hijabers asal Garut ini!
1. Belajar musik dari awal
VoB bewaral saat Firda, Euis, dan Widi tidak mengerti cara bermain musik. Firda kemudian belajar gitar secara perlahan di ekstrakulikuler musik yang diadakan sekolahnya.
Kedua personil lainnya, Widi juga belajar memainkan bass dengan gitar biasa yang dipetik senar bassnya. Sedangkan Euis belajar bermain drum dengan peralatan dari marching band di sekolah Mts yang kemudian dirangkai sehingga menjadi seperti drum.
2. Sempat ditentang
Berasal dari teman sekolah ketiganya sukses mangung diluar sekolah.
Namun, setelah sukses manggung dimana-mana, mereka sempat mendapat cibiran dari orang sekitar.
"Yah, ngapain (main band), perempuan yang berhijab biasanya marawisan (marawis main gendang dalam rebana), bukannya main ngeband di atas panggung," cerita pemain bas gitar Widi tentang penentangan yang dihadapinya.
3. Ditentang oleh orangtua dan guru ngaji
Ersa juga mengatakan bahwa awalnya semua orang menentang ide membuat band metal ini termaksud sekolah dan orang tua.
Banyak yang menentang, termasuk guru ngaji mereka karena dianggap tak pantas, karena metal identik dengan hal-hal yang negatif karena penonton yang sering rusuh."
4. Buktikan lewat lagu
Meki banyak protes, VoB terus berkarya dan mereka membuktikan lewat lagu untuk mengubah stigma buruk musik metal dengan mengusung tema The Other Side of Mentalism.
Ada juga lagu yang berisi kritikan sosial yang mereka bawakan termasuk The School Revolution dan The Enemy of Earth is You.
"The Enemy of Earth is You mengkritik mereka yang mencitrakan mereka benar dalam segala bidang. Orang yang mencitrakan pelindung alam tapi merusak alam. Yang kedua, kaum agamawan, cendekiawan, yang ngomongin soal keadilan tapi mereka malah menebar kebencian, rasis. Malah mengobarkan perang atas nama kebenaran prinsipnya sendiri tidak mau menerima kebenaran orang lain," kata Ersa.
5. Diundang manggung ke luar negri
Mereka pun berhasil membuktikan kepada banyak orang bahwa musik metal tak selamanya buruk.
Bahkan band ini pernah diundang manggung di luar negri!
Citizen Festival 2018 di Amerika pernah mengundang mereka untuk tampil. Sayangnya keinginan mereka untuk mencicipi panggung internasional batal. Pasalnya, saat mereka ingin berangkat visa yang diajukan belum keluar.
Tak hanya itu, Label rekaman dari Inggris juga pernah menawarkan mereka untuk bekerja sama. Untuk saat ini keinginan mereka adalah bisa turut tampil di Wacken Open Air. Salah satu festival metal terbesar di dunia yang dihelat di Jerman.
Share to:
Related Article
-
Fakta dan Profil Damara De, Penyanyi Asal Yogyakarta yang Hits di YouTube Bareng Aftershine
Update|March 27, 2022 12:58:33