Viral Jenazah Tertukar di Surabaya, Pemakaman Diwarnai Tangis Histeris dari Keluarga, Begini Ceritanya

Viral Jenazah Tertukar di Surabaya, Pemakaman Diwarnai Tangis Histeris dari Keluarga, Begini Ceritanya

 Viral Jenazah Tertukar di Surabaya, Pemakaman Diwarnai Tangis Histeris dari Keluarga, Begini Ceritanya

Viral Jenazah Tertukar di Surabaya (Foto: YouTube)


Belum lama ini publik dihebohkan dengan beredarnya video viral jenazah tertukar di Surabaya saat akan dimakamkan, begini ceritanya.

Warga Pagesangan, Jambangan dikagetkan dengan tertukarnya jenazah warga setempat saat akan dimakamkan. Kekeliruan itu diketahui saat jenazah hendak dimasukkan ke liang lahat. Jenazah yang sebenarnya lelaki, diketahui ternyata perempuan.

Kejadian itu viral dalam video yang beredar melalui aplikasi percakapan. Video berdurasi 1.39 menit ini memperlihatkan sejumlah petugas ber-APD mengambil kembali peti mati yang terbungkus plastik dari makam. Peti mati tersebut lalu dimasukkan kembali ke ambulans.

Jenazah yang dimakamkan di pemakaman umum Pagesangan tersebut seharusnya jenazah laki-laki. Namun peti jenazah laki-laki itu tertukar dengan peti jenazah perempuan yang beralamatkan di Wonocolo. Itu diketahui dari keterangan identitas yang tertempel di peti mati.

Keluarga tentu saja kaget dan menyesalkan tertukarnya jenazah tersebut. Amir, salah satu sepupu almarhum mengatakan setelah mengetahui jenazah tertukar, dia segera bertanya ke sopir ambulans dan meminta tolong menelepon pihak rumah sakit.

"Begitu (dokumen) kita foto lha kok perempuan. Langsung kami sampaikan, kami minta tolong drivernya hubungi langsung pihak rumah sakit. Setelah kami komplain, mereka menanggapi," ujar Amir pada Rabu 24 Juni 2020.

Amir mengatakan kerabatnya meninggal karena sakit jantung. Pada Selasa 23 Juni 2020 sekitar pukul 21.00 WIB, kerabatnya itu dibawa ke rumah sakit swasta yang berada di Wonokromo. Namun tak lama di rumah sakit, kerabatnya yang berusia 53 tahun itu meninggal.

Polisi membenarkan adanya kejadian tertukarnya jenazah ini. Kapolsek Jambangan Kompol Isharyata mengatakan berdasarkan informasi yang didapat, saat jenazah korban hendak dimasukkan ke liang lahat, pihak keluarga mengetahui ada identitas yang berbeda.

"Tadi mau dimakamkan, anak-anaknya di situ, tahu kok tulisannya perempuan. Jadi yang meninggal bapaknya, tapi kok perempuan," kata Isharyata.

Isharyata menjelaskan keluarga yang protes membuat petugas memasukkan kembali peti ke ambulans. Ternyata jenazah almarhum masih di rumah sakit. Kemudian diambil oleh ambulans dan dimakamkan.

"Iya, nyatanya setelah dikembalikan, (jenazah) bapaknya masih di sana. Setelah itu dimakamkan sekitar pukul 10.30 WIB. Tapi ini masih kita gali seperti apa sebenarnya," tandas Isharyata.

Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani tempat almarhum sempat dirawat meminta maaf atas kejadian tersebut. Direktur RSIS Ahmad Yani dr Samsul Arifin mengakui ada kesalahan pada petugasnya saat mengatarkan peti jenazah untuk dimakamkan.

Samsul menambahkan di dalam kamar jenazah rumah sakit RSI Wonokromo ada dua orang yang meninggal dunia. Samsul menyebutkan pihak keluarga ingin segera memakamkan jenazahnya. Namun saat itu, hanya ada satu petugas yang menangani dan terburu-buru dan lupa menjalankan SOP-nya.

"Menurut petugas, karena keluarganya keburu-buru minta segera dimakamkan. Ada dua yang meninggal di kamar jenazah (laki-laki dan perempuan). Karena terburu-buru keluarganya minta membawa pulang tidak menggunakan protokol. Tapi kita gunakan protokol," ujar Samsul.




ViralBerita ViralKabar Viral

Share to: