Kembali Berkicau Soal Covid-19, Pesan Anji Bikin Melek Nitizen

Kontroversi Anji mengenai Covid-19 belum selesai gaes. Kali ini Anji menuliskan komentarnya melalui akun instagramnya. Pesan dari Anji benar-benar bikin nitizen langsung melek. 

Semua berawal dari Anji yang mengomentari foto jenazah dari Covid-19. Anji seolah tak percaya jika Covid-19 itu seganas apa yang dikatakan oleh orang-orang. Hal ini pun langsung membuat perdebatan antara nitizen dan Anji. 

Bahkan Anji pun sampai harus beradu mulut dengan Karin Novilda. 

Anji juga dituding oleh nitizen cari panggung di tengah wabah. Anji juga diduga terkena dampak wabah Covid-19. Sejumlah nitizen menduga jika karier dari Anji sudah hancur lantaran kondisi keuangan yang tidak bagus. 

Mendengar hal tersebut, Anji akhirnya buka suara Instagram Stories. Dirinya mengatakan jika dia tidak mencari panggung, tapi menciptakan panggung tersebut. 

“Beberapa orang bilang saya cari panggung, padahal saya bukan mencari, tapi menciptakan.” tulis Anji. 

Dalam hal ini Anji sedang membuat panggung untuk para musisi-musis dan dilakukan di gunung. Proyek tersebut akan dilaksanakan pada September 2020. 

Anji juga menuliskan jika keuangan dirinya tidak diambang kehancuran. Dirinya juga mengatakan jika dia masih bekerja dan masih bisa jalan-jalan. 

“Saya bersuara bukan karena keuangan saya hancur. Bukan karena karier panggung saya hancur, lah wong saya kerjanya jalan-jalan terus. Duit berkurang, iya. Hancur, nope,” tulis Anji. 

Anji mengatakan hal tersebut karena ingin menyuarakan suara yang tidak terdengar, bukan untuk dirinya sendiri. 

“Untuk kerepotan sekolah daring. Untuk musisi kafe, pekerja event, dan lainnya. Bukan untuk orang-orang kaya yang keuangannya tidak terganggu dan bisa di rumah aja untuk waktu lama,” imbuhnya.

Dengan menuliskan hal tersebut, Anji berharap suaranya dapat di dengar Pemerintah sehingga dapat mempercepat keadaan menjadi true normal. Beberapa instansi pemerintahan lantas menghubungi Anji dan mengajak diskusi.

Tak hanya itu, Anji juga memberikan pesan kepada para masyarakat agar dapat menerima perbedaan pendapat tanpa harus menghujat. Bahkan Anji pun terbuka untuk diskusi dengan pihak manapun.

“Belajarlah menerima perbedaan pendapat. Silakan sampaikan argument untuk mendebat. Tanpa menghujat,” tutup Anji.