YouTuber Hirotada Radifan baru-baru ini mengungkapkan konspirasi dari perusahaan yang mengadakan jual beli mayat.
Hal ini diunggahnya dalam channel YouTube Hirotada Radifan pada Selasa, 20 Oktober 2020.
Awalnya Hirotada mengatakan kalau seorang agen FBI menemukan sebuah potongan kepala mayat manusia yang terdapat dalam sebuah ember. Potongan kepala manusia tersebut ditemukannya di sebuah tempat bernama Biological Resource Center (BRC) yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset bioteknologi.
BACA JUGA: MGDALENAF Review Nasi Goreng Berkuah Se-Jakarta Utara, Viral di TikTok Lho
Sebenernya penemuan mayat di BRC ini biasa saja, karena tempat tersebut adalah sebuah penelitian. Namun yang membuat hal ini menjadi janggal adalah karena mayat tersebut dibiarkan begitu saja dan tak diberi tanda untuk lebih mudah diidentifikasi.
FBI menyergap gedung pada 2014 karena menemukan fakta penjualan mayat
FBI menemukan sebanyak 281 kepala, 241 kaki 97 tulang yang sudah membusuk dan tercampur. Terdapat juga lemari es yang berisi dengan banyak mayat. Selain itu terdapat juga mayat-mayat bayi dan organ dalam manusia.
Mayat masyarakat Arizona
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata diketahui kalau mayat-mayat tersebut merupakan mayat masyarakat Arizona yang merupkan gedung BRC berada.
Faktor ekonomi menjadi alasan masyarakat Arizona sulitmelakukan kremasi hingga akhirnya datang perusahaan BRC yang menawarkan jasanya untuk mengkremasi secara gratis, dengan syarat beberapa organ bisa digunakan untuk pengembangan teknologi.
Mereka diberikan surat persetujuan yang memiliki isi yang banyak saat masih berduka sehingga tidak fokus membaca isinya satu-satu dan langsung menandatanganinya.
Harga mayat
Setelah diketahui, mayat tersebut ternyata untuk diperjual belikan. FBI mengungkap hati dari seorang petugas kebersihan dihargai sebesar Rp. 9,1 juta rupiah. Sementara harga untuk 1 mayat utuh bisa mencapai 1 hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Bahkan dalam kurun waktu 1997 hingga 2013 BRC memperoleh pendapatan sebesar Rp. 190 Miliar dan sudah memiliki 3 cabang.
Perusahaan Disidang
FBI menginvestigasi petinggi dan pekerja di BRC. Dari situ diketahui kalau salah satu penjagal disana memiliki latar pendidikan yang tak sesuai dengan pekerjaannya. Bahkan ia disuruh membuat tutorial cara memotong mayat dengan peralatan material hingga videonya tersebar di internet.
Video tersebut pun akhirnya jadi barang bukti yang memberatkan BRC. Namun sayang perusahaan tersebut hanya dihukum 1 tahun penjara dan denda sekitar USD 121 ribu. Hal ini tejadi karena keluarga korban menandatangani surat perjanjian yang meringankan tuntutan tersebut.
BACA JUGA: Fakta-fakta Miki Matsubara, Penyanyi Lagu Stay With Me yang Viral di TikTok Gaes
Nah, gimana nih gaes cukup serem kan konspirasi penjualanmayat ini?
Share to:
Related Article
-
Sari Separuh Aku Lemak Review Bakso Raos Pak Pardi, Terenak di Bandung Gaes!
Update|September 28, 2021 21:17:42