Jargon Salam dari Binjai memang sedang viral dan populer. Banyak yang menirukan video ini, bahkan ada kasus 1 kebun pohon pisang dirusak bocah, akibat mengikuti Salam dari Binjai.
Kejadian tersebut terjadi di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada Minggu, 31 Oktober 2021. Kepala Desa Surabayan Sunarto mengatakan ada 9 anak yang akhirnya dipanggil bersama orang tua masing-masing.
“Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (aksi merusak pohon pisang), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orang tuanya,” kata Sunarto. “Ketika kami tanya, mereka rata-rata menjawab latihan silat-silatan dengan nada polos.” sambung Sunarto.
Kronologi Perusakan 1 Kebun Pohon Pisang di Lamongan
Kronologinya sendiri terjadi setelah pemilik kebun kaget saat melihat sejumlah pohon pisangnya roboh. Ia lalu mengadu ke perangkat desa. Dan diketahui lah bahwa yang merusak pohon-pohon pisang tersebut adalah sekumpulan anak-anak.
Setelah dipanggil beserta orang tua masing-masing, anak-anak tersebut mengaku bahwa mereka hanya berlatih silat.
Kasus pun berakhir dengan damai. Dimana sang pemilik kebun memaafkan perbuatan anak-anak tersebut. Dan meminta para orang tua untuk mengawasi tingkah laku anaknya di kemudian hari.
Ikut-Ikutan Tren Salam dari Binjai
Diketahui sepertinya anak-anak tersebut mengikuti tren Salam dari Binjai yang sedang viral. Salam dari Binjai sendiri merupakan tren yang diciptakan TikToker asal Binjai, Paris Pernandes.
Paris yang merupakan atlet tinju Binjai, mengucapkan Salam dari Binjai dan memukul pohon pisang hingga roboh. Video TikTok tersebut pun viral hingga menjadi sebuah tren.
Setelah viral, banyak yang mengikuti jargon Salam dari Binjai ini. Tak hanya mengikuti suaranya, banyak juga mengikuti gaya Paris Pernandes yang memukul pohon pisang hingga roboh. Salah satunya adalah sekelompok anak-anak ini yang merusak satu kebun pohon pisang di Lamongan.
Kasus Lainnya
Tak hanya terjadi di Lamongan, kasus perusakan pohon pisang juga terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Warga bernama Alhafizu bercerita tentang pengalamannya memergoki sekelompok bocah sedang memukuli pohon pisang di depan rumahnya. Saat ditegur, bocah-bocah itu malah mengucap Salam dari Binjai.
Alhafizu mengatakan bahwa awalnya yang dirusak hanya pohon-pohon kecil, jadinya ia membiarkan hal tersebut. Namun, lama kelamaan bocah-bocah tersebut pun memukul pohon pisang yang besar hingga miring.
Alhafizu juga berpesan kepada para orang tua untuk mengawasi anaknya ketika menggunakan sosial media.
Komentar Paris Pernandes
Sementara itu, dilansir VICE, Paris Pernandes yang dihubungi mengatakan bahwa sebelum memukul pohon pisang tersebut, harus dicari pohon pisang sudah pernah berbuah dan siap ditebang. jadi, bukan sembarang pohon pisang yang bisa untuk dipukil dan dihancurkan.
“Kebanyakan netizen tidak tahu bahwa pohon pisang yang digunakan adalah pohon yang sudah pernah berbuah dan akan ditebang oleh pemilik. Saya pasti menjaga kelestarian alam juga,” ujar Paris saat dihubungi VICE.
Paris juga meminta para pengikutnya untuk tidak membuat konten yang merugikan orang lain.
Share to:
Related Article
-
Yudha Arfandi Banding atas Vonis 20 Tahun Penjara
Update|November 13, 2024 13:00:00