Kunjungi Kantor Amazon Studios, Erick Thohir: Berdiskusi Mengembangkan Potensi Industri Kreatif Indonesia

Erick Thohir mengunjungi kantor Amazon Studios di Amerika, ia berdiskusi dengan tim Amazon untuk mengembangkan potensi industri kreatif Indonesia gaes.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terlihat mengunjungi kantor Amazon Studios yang berada di California, Amerika Serikat.

Dalam kunjungannya tersebut, Erick Thohir menyempatkan berdiskusi dengan tim Amazon Studios untuk mengembangkan potensi industri kreatif Indonesia.

Baca Juga: Kagum dengan Masjid At-Thohir di Los Angeles, Erick Thohir: Fasilitas dan Servis yang Baik

Erick Thohir Kunjungi Kantor Amazon Studios

Dalam cuitan di Twitternya, Erick Thohir diketahui mengunjungi kantor Amazon Studios yang berada di California, Amerika Serikat.

Tak sendiri, Erick Thohir terlihat bersama dengan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama.

Erick Thohir juga bertemu dengan beberapa tokoh penting di Amazon Studios, seperti COO Amazon Studios, Albert Cheng, Global Director Prime Video, Jason McIvor, Head Global Partner MKG, Tony Leamer, Global Director BD & MKG Nashon Davidai.

Berdiskusi Mengembangkan Potensi Industri Kreatif di Indonesia

Dalam kunjungannya tersebut, Erick Thohir menyempatkan berdiskusi dengan tim Amazon Studios untuk mengembangkan potensi industri kreatif Indonesia.

"Menyempatkan diri berdiskusi dengan tim Amazon Studios untuk mengembangkan potensi industri kreatif Indonesia ke kelas yang lebih tinggi," tulis Erick Thohir.

Menteri BUMN tersebut pun juga diajak untuk menelusuri kantor Amazon Studios. Disana para tim Amazon Studios mempresentasikan inovasi luar biasa yang telah mereka ciptakan.

Erick mengatakan bahwa inovasi tersebut dapat memberikan revolusi bagi industri perfilman Indonesia jika bisa diterapkan di Indonesia.

Baca Juga: Erick Thohir Berpesan Jika Ingin Sukses, Karakter dan Akhlak Menjadi Modal Penting

"Mereka mempresentasikan inovasi luar biasa, dapat merevolusi industri perfilman," tulis Erick.