Ternyata Ini Alasan BUMN Tidak Jadi Sponsor Formula E Gaes!

Ternyata Ini Alasan BUMN Tidak Jadi Sponsor Formula E Gaes!

Ternyata Ini Alasan BUMN Tidak Jadi Sponsor Formula E Gaes!

Kenapa BUMN Tidak Jadi Sponsor Formula E? (Foto: @fiaformulae)


Banyak orang bertanya, apa alasan BUMN tidak menjadi salah satu sponsor bagi pelaksanaan Formula E Jakarta? Ternyata ini jawabannya gaes!

Sebelumnya, netizen heboh dengan tidak adanya dukungan badan usaha milik negara (BUMN) terhadap perhelatan balap mobil listrik Formula E di Ancol, Jakarta Utara. mereka pun membandingkannya dengan acara di Mndalika pada kuartal akhir 2021 lalu.

Menjawab rasa penasaran netizen, staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan alasan penghambat kerja sama dukungan sponsor antara perusahaan pelat merah dan penyelenggara Formula E. Dia menampik bahwa BUMN tak mendukung kegiatan balap mobil listrik internasional ini.

Baca Juga: Lepaskan 287 Pekerja Migran Indonesia, Erick Thohir: PMI Adalah Aset Bangsa

“Pernyataan itu tidak benar karena tak ada kebijakan menghambat sponsorship bagi event yang dimaksud. Bahkan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison), yang sebagian sahamnya turut dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut,” kata Arya, dilansir dari Antara pada 3 Juni 2022.

Lantas apa alasannya? Berikut 3 alasan mengapa BUMN tidak menjadi salah satu sponsor bagi pelaksanaan Formula E Jakarta.

1. Proposal yang Terlambat Diterima

Arya mengatakan perusahaan pelat merah rata-rata baru menerima proposal penyelenggaraan Formula E H-1 bulan. Baginya, ini adalah waktu yang pendek untuk BUMN memproses sponsor tersebut.

Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa BUMN biasanya memproses proposal perhelatan besar atau berskala internasional minimal tiga bulan sebelumnya gaes!

Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling  cepat (minimal) tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya,” ujar Arya.

Butuh waktu mengkaji proposal sponsor, Arya menjelaskan untuk mendukung agenda internasional, BUMN memerlukan waktu untuk melakukan proses pengkajian sponsorship.  “Termasuk juga melakukan pengkajian secara kelayakan bisnis dan model kerjasama agar memenuhi prinsip good corporate governance (GCG),” lanjutnya.

2. BUMN Tengah Fokus ke G20

Selain karena permasalahan proposal, Arya Sinulingga juga mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian BUMN sedang berkonsentrasi untuk terlibat dalam perhelatan besar negara, yaitu pertemuan G20 di Bali yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022 nanti.

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir pun menyatakan hal senada. Ia menyebut BUMN kini sudah terlibat di pelbagai agenda.

"Kita partisipasi di banyak tempat, ada G20, ada juga beberapa event yang ditugaskan," kata Erick.

3. Pelaksana Formula E Akui Proposal yang Terlambat

Ketua Pelaksana Formula E Jakarta, Ahmad Sahroni meminta maaf kepada Menteri BUMN, Erick Thohir karena proposal permohonan sponsor yang terlambat.

"Mohon maaf untuk Pak Menteri BUMN kalau dianggap terlambat, doakan kami lancar dan sukses," katanya pada 3 Juni 2022.

Baginya, pernyataan tentang BUMN yang tak menjadi sponsor Formula E tak seharunya menjadi perdebatan. Namun, Sahroni menyebutkan jika seharusnya BUMN sudah mengetahui ada event kelas dunia.

"Proposal dianggap terlambat mah bukan jadi debat. Kalau niat bergabung untuk event dunia kan seharusnya lebih masif bertanya bukan karena proposal telat kasih. Toh BUMN sudah tahu ada event dunia kok dan saya sebagai ketua OC sudah bertemu langsung dengan pak Erick di kantornya," terangnya.

Nah, itu dia 3 alasan mengapa BUMN tidak menjadi salah satu sponsor bagi pelaksanaan Formula E Jakarta. Bagaimana menurut kamu?




Formula EErick ThohirBUMNSPonsor Formula EJakarta E-PrixAhmad Sahroni

Share to: