Di pusat Jakarta, ada sebuah tempat yang dimana menjadi wadah galeri seni, seniman dan masyarakat pecinta seni berkumpul, tempat itu bernama Jakarta Art Hub.
Di Jakarta Art Hub, para seniman Indonesia mendapatkan wadah untuk memamerkan karya seni mereka kepada masyarakat Ibu Kota.
Baca Juga: Art Jakarta 2023 Siap Digelar November, Hadirkan Puluhan Galeri Seni dari Indonesia hingga Rusia
Jakarta Art Hub, Wadah Seniman Indonesia di Ibu Kota
Jakarta Art Hub ini berada di Wisma Geha, Menteng, Jakarta Pusat. Jakarta Art Hub menjadi wadah bagi para seniman agar karya-karya mereka bisa terekspos oleh masyarakat umum.
"Jakarta Art Hub ini diadakan untuk memberikan informasi supaya senimannya ini itu bisa terekspos juga," ucap Vivin, PR Art Jakarta.
Vivin berharap karya-karya seniman ini bisa dilihat oleh masyarakat umum, karena Wisma Geha ini merupakan tempat umum yang berada di pusat Jakarta.
"Apalagi inikan tempat umum dimana masyarakat umum pun bisa menikmati hasil karya seni para seniman yang dihadirkan oleh masing-masing galeri," sambung Vivin.
Hadirkan Empat Galeri Seni yang Bakal Hadir di Art Jakarta 2023
Jakarta Art Hub menghadirkan empat seni yang bakal hadir di Art Jakarta 2023 mendatang, keempat galeri seni tersebut adalah Jagad Gallery, V&V Gallery, Rachel Gallery dan Art Agenda.
Gelaran Art Jakarta 2023 sendiri akan dihelat pada 17-19 November 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Jagad Gallery sendiri akan menghadirkan pameran tunggal "IWAN YUSUF: GARIS OMBAK" pada Sabtu, 16 September 2023 mendatang.
Lewat pameran ini, Iwan Yusuf ingin mengajak manusia untuk mengenal ombak laut yang tak selamanya menakutkan.
"Disini saya ingin menunjukkan cara kita sebagai manusia dalam mengartikan ombak, tak selamanya ombak itu menakutkan," ucap Iwan Yusuf.
Sementara itu, V&V Gallery tengah mengadakan pameran tunggal dari Erianto yang bertajuk "Collective Chemistry". Lewat pamerannya ini, Erianto bercerita mengenai manusia sebagai makhluk individualis yang memiliki hasrat dan hawa nafsu.
"Karya terbaru Erianto bercerita bahwa manusia merupakan makhluk individualis secara tidak langsung, karya Erianto bercerita tentang hasrat dan hawa nafsu yang bekaitan antara kehidupan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya," ucap Arif, perwakilan dari V&V Gallery.
Rachel Gallery yang tengah mengadakan pameran tunggal dari Gula yang bertajuk "The Blue Room".
The Blue Room, terinspirasi oleh tahun-tahun awal Gula, yang berkembang sebagai surga simbolis tempat kenangan dan emosi menyatu menjadi narasi visual, yang merangkum identitas artistik Gula dan seluk-beluk perjalanannya. Warna biru bertindak sebagai cermin kisah hidupnya karena ia memiliki kedekatan emosional dengan warna tersebut.
Kemudian ada Art Agenda yang menghadirkan pameran "Elegi Buih" dari beberapa seniman, yakni Alexandra Karyn, Irene Febry, Kurt D. Peterson, Mutiara Riswari, Olen Riyanto, Rega Ayundya Putri, Wanti Amelia, Yohan Liliyani, yang dikurasi oleh Stella Wenny.
Lewat pameran ini, Stella Wenny ingin mengenang masa-masa disaat ia kehilangan sang ibunda 10 tahun silam. Stella pun mengajak para seniman tersebut untuk membuat karya yang menceritakan kesedihan mereka.
Baca Juga: Jakarta Art Hub, Primadona Seni di Tengah Ibu Kota Jakarta
"Pameran ini aku kurasi terinspirasi dari cerita aku kehilangan mamah 10 tahun yang lalu, melepaskan ibu saya yang telah dikremasi dan abunya dibuang ke laut. Dan saya mengajak seniman-seniman ini untuk membuat karya yang menceritakan kesedihan masing-masing," ucap Stella Wenny.
Share to:
Related Article
-
Ini Cara Terjemah Google Translate Jepang Hiragana di Layar HP Kamu Gaes
Update|January 08, 2021 15:54:32