Singapura beberapa waktu kebelakang melaporkan adanya pelonjakan kasus Covid-19 hingga dua kali lipat. Hal serupa juga dialami oleh Malaysia yang mengalami peningkatan mencapai 57,3 persen.
Kenainakan kasus Covid-19 di dua negara tetangga Indonesia ini dinominasi oleh subvarian EG.5 atau Eris dan HK.3. Diprediksi lonjakan Covid-19 juga akan terjadi di Indonesia beberapa minggu ke depan.
Baca juga: Biodata dan Profil Doni Monardo: Umur, Karier dan Jabatan, Mantan Kepala BNPB Meninggal Dunia
“Kenaikan kasus di Singapore dan Malaysia minggu ini di dominasi oleh subvarian EG.5 dan HK.3, dan ini juga merupakan ancaman di Indonesia,” ungkap epidemiolog Masdalina Pane, dikutip dari Liputan6.com, Selasa (5/12/2023).
“Kemungkinan beberapa minggu ke depan kasus kita juga akan naik,” imbuhnya.
Subvarian ini EG.5 dan HK.3 merupakan bagian dari Omicron dimana memiliki karakteristik virulensi atau kemampuan menular yang rendah. Meski begitu hal ini perlu diwaspadai mengingat sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim liburan sekolah, natal hingga tahun baru dimana banyak orang akan berkumpul di keramaian.
Gejala subvariant ini cenderung memiliki kesamaan dengan Covid-19 sebelumnya, mulai dari gelaja ringan seperti demam hingga yang berat seperti diare dan sesak napas.
Berikut gejala Subvarian EG.5 dan HK.3:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau badan
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare
Jika mengalami gelaja ringan diharapkan masyarakat untuk segera berisitirahat di rumah dan mengurangi kontak dengan banyak orang. Selain itu masyarakat juga dapat mengunjungi layanan kesehatan. Penting untuk kembali membiasakan menggunakan masker dan menjaga kebersihan di lingkungan serta menjaga daya tahan tubuh dengan makan dan minum yang cukup.
Share to:
Related Article
-
Profil Umur Agama Nathalie Holscher dari Wikipedia, Mualaf Mau Menikah dengan SULE Gaes
Update|October 01, 2020 02:00:00