Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa tidak seluruh
program pembangunan harus menggunakan APBN. Ia mengambil contoh pembangunan IKN
dimana hanya menggunakan 20 persen anggaran APBN, dan sisanya didanai oleh investor.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar memberi tanggapan dan menilai pembangunan IKN bukan termasuk dalam skala prioritas bangsa Indonesia.
Baca juga: “Love Sign” Gibran: Untuk Para Ibu & Generasi Emas Indonesia
(foto: Youtube KPU)
“Seluruh proyek-proyek besar yang ambisius, ini IKN sebagai
salah satu contoh saja, kalau hanya mengandalkan APBN hampir 500 triliun.
Padahal 1 persen saja dari 4 ratus sekian triliun itu untuk bangun jalan
seluruh Kalimantan beres,” kata Cak Imin.
Komentar Cak Imin kemudian ditanggapi dengan sindiran santai
oleh Gibran. Ia mempertanyakan konsistensi Cak Imin yang sebelumnya mendukung
pembangunan IKN namun berubah setelah mencalonkan diri sebagai cawapres
pasangan Anies Baswedan.
“Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini, gak konsisten, dulu dukung sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan,” ujar Gibran,
(foto: Youtube KPU)
Menurut Gibran, IKN bukan hanya menjadi proyek bangunan
pemerintah yang dinilai ambisius seperti kata Cak Imin, melainkan simbol
pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Sekali lagi Gus, mohon maaf IKN bukan hanya membangun
bangunan pemerintah. Tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di
Indonesia. Sebagai simbol transformasi di Indonesia,” imbuh Gibran diikuti riuh dukungan penonton debat.
Share to:
Related Article
-
Wajib Tahu, Ini Dia Perbedaan BNI Taplus dan BNI Taplus Muda 2021 Gaes!
BNI|June 25, 2021 23:30:00