Di era saat ini, ada beberapa daerah di Indonesia yang masih mempertahankan kerajaan-kerajaan mereka, seperti salah satunya adalah Puro Mangkunegaran.
Puro Mangkunegaran merupakan sistem kerajaan yang berada di wilayah Surakarta, Jawa Tengah dan merupakan pecahan dari Mataram Islam. Sistem kerajaan di Jawa Tengah kini dijadikan salah satu cagar budaya yang dilestarikan dan menjadi wisata sejarah di kota Solo.
Pura Mangkunegaran sendiri merupakan salah satu istana yang dipimpin oleh seorang raja bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara.
Baca Juga: 10 Tahun Menjabat, Ini Program Bima Arya yang Sukses Kurangi Kemacetan di Kota Bogor
Saat ini Puro Mangkunegaran dipimpin oleh seorang raja muda yang biasa dipanggil dengan Kanjeng Gusti Bhre Sudjiwo atau Mangkunegara X.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan sosok Kanjeng Gusti Bhre, si raja milenial ini, yuk simak penjelasan tentang dirinya di bawah sini.
Profil Kanjeng Gusti Bhre
Kanjeng Gusti Bhre lahir pada 29 Maret 1997. Usianya masih terbilang muda ketika dilantik menjadi Pengageng Pura atau penguasa istana, yakni 24 tahun. Ia lahir dengan nama lengkap Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Kanjeng Gusti Bhre merupakan putra dari KGPAA atau Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021. Ia ditetapkan sebagai penerus tahta Kadipatèn Mangkunegaran ke-10 pada tanggal 1 Maret 2022 dan dinobatkan tanggal 12 Maret 2022, bertepatan dengan penanggalan Jawa di hari Sabtu Pahing, 8 Ruwah 1955 Alip.
Pendidikan dan Prestasi
Gusti Bhre menyandang gelar sarjana hukum (SH) dari Universitas Indonesia. Beliau lulus pada tahun 2019 dan pernah bergabung dengan Tim Mooting Vis Fakultas Hukum UI.
Bersama tim tersebut, Gusti Bhre berhasil meraih gelar champion pada sesi final Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot ke-10 di Praha, Republik Ceko pada tahun 2018.
Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot atau Vis Moot merupakan pertandingan pengadilan semu yang diselenggarakan oleh Pace Law School, Vis Moot Foundation dan United Nation Commission on International Trade Law.
Sementara pre-moot adalah ajang pemanasan bagi para peserta sebelum terjun ke ajang Vis Moot yang sebenarnya. Ajang pre-moot ini diikuti 30 universitas dari seluruh dunia dan merupakan kegiatan pre-moot paling bergengsi di Eropa.
Gusti Bhre sudah mulai tampil dalam berbagai acara di Pura Mangkunegaran sejak beberapa tahun lalu. Di antaranya menjadi cucuk lampah Kirab Pusaka Malam 1 Sura. Ia juga dipercaya oleh mendiang ayahnya untuk bertanggung jawab pada proyek renovasi Pura Mangkunegaran.
Hobi Fotografi
Tak seperti raja-raja sebelumnya, Kanjeng Gusti Bhre yang masih muda tampak menyukai dunia fotografi. Di Instagram, beliau kerap mengunggah foto-foto jepretannya yang tak kalah indah dari jepretan profesional. Mendaki dan traveling juga menjadi beberapa aktivitas kegemarannya.
Baca Juga: Mengenal Samantha Tivani, Caleg DPR RI Lolos Ke Senayan Usai Raup Lebih dari 100 Ribu Suara
Pimpin Kerajaan dengan Gaya Milenial
Sebagai raja muda di era milenial, Kanjeng Gusti Bhre mencita-citakan kelestarian dan perkembangan budaya Jawa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjalanan peradaban bangsa.
Terbukti dengan berbagai rangkaian kegiatan Pura Mangkunegaran yang sudah membuka diri untuk bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melestarikan kebudayaan Jawa
Dalam kurun waktu setahun masa jabatannya di Pura Mangkunegaran, beliau aktif menjalin hubungan dengan banyak pihak untuk melestarikan budaya dan pariwisata.
Di antaranya adalah kunjungan ke Murdoch University di Perth dan menjadi dosen tamu di School of Tourism di Universitas Ciputra Surabaya. Beliau juga meresmikan pembukaan Pracima Tuin, taman pribadi Mangkunegara VIII. Pracima Tuin kini terbuka untuk publik, namun dalam jumlah terbatas.
Share to:
Related Article
-
Pengakuan Tetangga Kakek Suhud yang Berbeda Dari Klarifikasi: Gak Pernah Lihat Jualan
Update|October 15, 2021 06:00:00