Pada Sabtu, 20 April 2024, pasar kripto dan Bitcoin mengalami momen krusial dengan terjadinya halving, yang diikuti dengan lonjakan harga yang mengesankan.
Bitcoin berhasil pulih dan mencapai level USD 65.000 atau sekitar Rp 1,05 miliar (menggunakan kurs Rp 16.215 per dolar AS). Hal ini merupakan posisi rata-rata pergerakan eksponensial 20 hari, sebuah indikator penting yang diawasi oleh para investor.
Baca Juga: Hong Kong Setujui ETF Bitcoin dan Ethereum, Pasar Kripto Ikut Naik
Pasar ETF Bitcoin spot juga mencatat lonjakan aktivitas yang signifikan. Limpa sesi arus keluar bersih berturut-turut berakhir dengan total arus masuk bersih sebesar USD 59,7 juta atau sekitar Rp 968,1 miliar pada Jumat. iShares Bitcoin Trust (IBIT) bahkan mencatatkan 69 sesi arus masuk bersih berturut-turut.
Pakar digital, Adrian Zakhary menanggapi pasar kripto dan Bitcoin yang bangkit pasca halving. Ia mengatakan hal ini merupakan progress yang luar biasa dan diluar prediksi banyak orang.
"Suatu progress yang luar biasa, melihat sebelumnya banyak yang memprediksi harga kripto dan Bitcoin yang akan susah naik usai halving," kata Adrian Zakhary.
Meski begitu, Adrian mengingatkan kepada para investor untuk tetap berhati-hati. Karena pasar kripto dan Bitcoin masih belum stabil, terutama di masa perang di Timur Tengah saat ini.
Baca Juga: Perusahaan Kripto di Inggris Perlu Mendaftar dengan FCA
"Investor juga harus hati-hati, karena harga dan juga pasar kripto serta Bitcoin masih bisa naik turun, hal ini juga merupakan imbas dari perang antara Iran dan Israel yang terjadi akhir-akhir ini," sambung Founder MAJA Labs itu.
Share to:
Related Article
-
Gibran Rakabuming Buka Peluang Kerja Sama AI dengan India, Adrian Zakhary Beri Apresiasi
Adrian Zakhary|June 25, 2024 14:15:00