Puluhan Tahun Berkarya, Indro Warkop Akui Belum Pernah Dapat Royalti Film

Aktor senior Indro Warkop baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan soal royalti film-film yang pernah dibintanginya bersama grup lawaknya, Warkop DKI.

Meski sudah terlibat dalam puluhan film sejak 1980, Indro mengaku belum pernah menerima royalti dari penayangan ulang film-film Warkop DKI di televisi.

Film-film Warkop DKI yang terkenal, seperti Mana Tahaaan... dan Gengsi Dong, sering kali ditayangkan ulang sebagai bentuk kenangan terhadap almarhum Dono dan Kasino.

BACA JUGA : Hotman Paris Soroti Putusan Cerai Baim-Paula: “Tuduhan Selingkuh Tak Didukung Bukti”

Namun, meski grup ini telah terdaftar sebagai produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sejak 2002, Indro mengungkapkan bahwa hingga saat ini dirinya dan keluarga tidak pernah mendapatkan royalti dari tayangan ulang tersebut.

"Nggak ada. Sampai sekarang pun saya harus bilang tidak ada satu pun," ujar Indro dalam tayangan YouTube Plus 26.

Ia bahkan menambahkan, "Kami punya HKI sejak dulu. Tapi, setelah saya tinggal sendiri, itu saya hibahkan ke anak-anak."

Indro juga mengungkapkan kebingungannya terkait sistem pembayaran royalti untuk film-film yang telah memberikan penghidupan bagi banyak orang, termasuk dirinya.

Bahkan anak-anak dari mendiang Dono dan Kasino, rekan segrupnya yang telah meninggal, pun belum pernah merasakan royalti dari jerih payah orang tuanya.

"Kenapa seperti ini? Kalau produsernya keluar negeri, beliin saya apa, tapi ini nggak ada sama sekali," kata Indro dengan nada kecewa.

BACA JUGA : Oki Setiana Dewi Beri Dukungan Moril untuk Paula Verhoeven Usai Resmi Bercerai

Tak hanya Indro, aktor senior Roy Marten juga merasakan hal yang sama. Ia mengungkapkan sudah lama memperjuangkan hak royalti film yang pernah dibintanginya.

Roy menegaskan bahwa para aktor yang terlibat dalam sebuah film seharusnya berhak mendapatkan royalti ketika film tersebut diputar ulang.

Masalah ini kembali membuka diskusi tentang perlindungan hak cipta dan bagaimana aktor dan kru film seharusnya mendapatkan penghargaan yang pantas atas karya mereka, terutama di era di mana tayangan ulang film semakin sering terjadi.