Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 1.048 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, tidak semua perusahaan tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
"Yang menghasilkan untuk besar tidak banyak," ujar Dony dalam sebuah diskusi bersama para pemimpin redaksi media nasional.
Dony menjelaskan, dari total jumlah tersebut, sebanyak 52 persen perusahaan BUMN mengalami kerugian. Ia menyebut, akumulasi total kerugian yang ditanggung perusahaan-perusahaan tersebut mencapai Rp20 triliun.
Menanggapi kondisi tersebut, Dony menyatakan bahwa pihaknya melalui Danantara Asset Management akan melakukan langkah strategis berupa konsolidasi.
"Oleh karena itu, di bawah kendali Danantara Asset Management, perusahaan-perusahaan tersebut akan dikonsolidasi," jelasnya.
Dony menambahkan, proses konsolidasi ini bertujuan menyederhanakan struktur BUMN dan meningkatkan efisiensi bisnis. “End game-nya jadi 228 perusahaan yang skalanya memadai,” pungkasnya.
Share to:
Related Article
-
Harga Tiket Konser Jonas Brothers di Jakarta, Dijual Mulai 6 Januari 2024
Update|January 04, 2024 10:21:12