Di balik senyum ramah dan penampilan anggun yang kerap terlihat di layar kaca, Ashanty ternyata menyimpan kisah panjang perjuangan melawan penyakit autoimun yang menguji fisik, mental, dan emosinya.
BACA JUGA : Diterpa Fitnah dan Hoaks, Heni Sagara Luruskan Isu Rekaman dan Mafia Skincare
Melalui akun Instagram pribadinya, @ashanty_ash, istri Anang Hermansyah itu menceritakan bahwa penyakitnya bisa kambuh kapan saja, terutama ketika beban pikiran menumpuk. Serangannya muncul dalam bentuk rasa gatal hebat di seluruh tubuh, yang sering kali datang pada malam hari dan membuatnya terjaga meski sudah mencoba memejamkan mata selama berjam-jam.
“Kalau stres, larinya bikin gatal-gatal sebadan… apalagi kalau malam jadi nggak bisa tidur,” tulisnya.
Untuk meredakan gejala, Ashanty mengandalkan obat steroid. Namun, penggunaan jangka panjang membawa efek samping yang tidak ringan, seperti pembengkakan wajah atau moon face. Perubahan fisik ini kerap memunculkan berbagai komentar publik—mulai dari dugaan prosedur kecantikan, wajah yang “berubah-ubah”, hingga tuduhan aneh seperti “kena santet”. Ashanty pun merasa perlu menjelaskan bahwa semua perubahan tersebut murni efek medis.
“Kalau minum obat steroid dalam jangka waktu panjang pasti begitu. Dan untuk buat balik ke semula lagi itu bisa, tapi butuh proses,” jelasnya.
Ia menyadari, perjalanan kembali ke kondisi normal tidak bisa instan. Dibutuhkan disiplin, kesabaran, dan fokus menjaga kesehatan agar autoimun tidak mudah kambuh. Olahraga teratur, pola makan sehat, serta pengelolaan stres kini menjadi bagian penting dari rutinitasnya.
Namun, Ashanty juga menekankan bahwa menjaga fisik saja tidak cukup. Kesehatan mental punya peran besar. Di masa-masa sulit, ia bahkan sempat mencari bantuan psikiater untuk mengatasi trauma dan gangguan tidur yang sudah dialami sejak kecil. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan meminta pertolongan profesional.
Meski beban pekerjaan, kuliah, dan urusan rumah tangga sering menumpuk, Ashanty tetap berusaha menjalankan perannya sebagai ibu, istri, mahasiswa, dan pebisnis dengan penuh tanggung jawab. Ia pun mengakui bahwa tidak ada manusia yang bisa terus berpura-pura menjadi “Wonder Woman” selamanya.
“Berobatlah sebelum nanti malah jadi depresi, ngaruh ke lingkungan kita juga. Lakukan yang bikin kalian happy,” ujarnya, sambil menyebut bahwa salah satu “obat” terbaik baginya adalah makan dan berlibur bersama keluarga.
BACA JUGA : Amanda Manopo dan Kenny Austin Terekam Mesra di Gunung Merbabu, Warganet Sebut Berpacaran
Kisah Ashanty menjadi pengingat bahwa penyakit tidak hanya menyerang tubuh, tetapi juga pikiran dan hati. Di balik wajah yang selalu tersenyum, ada perjuangan panjang dan rasa sakit yang jarang terlihat, namun tekad untuk terus melangkah selalu menjadi alasan ia bertahan.
Share to:
Related Article
-
Lagu 'Hati yang Kau Sakiti' Dikomentari Orang Korea, Rossa Minta Maaf
Rossa|June 11, 2020 17:47:46