Putra almarhum Paku Buwono (PB) XIII, KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Naréndra Mataram, atau yang akrab disapa Gusti Purboyo, membacakan ikrar kesanggupan dirinya untuk menjadi Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sinuhun Paku Buwono XIV. Momen tersebut berlangsung khidmat di lingkungan Keraton Surakarta, sesaat sebelum jenazah PB XIII diberangkatkan untuk dimakamkan.
Dalam suasana duka, Gusti Purboyo berdiri di hadapan keluarga besar keraton, abdi dalem, serta tamu undangan yang hadir. Dengan suara mantap, ia menyampaikan ikrar kesetiaan dan kesiapan menjalankan amanah sebagai penerus tahta Keraton Surakarta. Pembacaan ikrar ini menjadi simbol penting dalam proses suksesi kepemimpinan di lingkungan Kasunanan Surakarta.
Upacara tersebut disaksikan oleh sejumlah kerabat dan pejabat adat Keraton yang hadir untuk memberikan restu. Prosesi berjalan dengan penuh tata krama adat Jawa, disertai pembacaan doa untuk almarhum PB XIII. Sejumlah pihak menilai, ikrar yang dibacakan Gusti Purboyo menandai langkah awal dimulainya babak baru kepemimpinan di Keraton Surakarta.
Paku Buwono XIII wafat setelah memimpin Keraton Kasunanan Surakarta selama beberapa dekade. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai sosok yang berupaya menjaga marwah dan kelestarian tradisi Jawa di tengah arus modernisasi. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar keraton serta masyarakat yang masih menghormati keberadaan institusi budaya tersebut.
Dengan dibacakannya ikrar tersebut, Gusti Purboyo kini dipandang sebagai penerus resmi tahta dengan gelar Sinuhun Paku Buwono XIV. Masyarakat menantikan langkah-langkah selanjutnya dari sang raja muda dalam melanjutkan tradisi serta memperkuat peran Keraton Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa yang bersejarah.
Share to:
Related Article
-
Rosan Roeslani Temani Prabowo Subianto Terima Kedatangan Dubes AS untuk ASEAN di Jakarta
Update|March 15, 2024 13:20:28
