Komdigi Pertimbangkan Pemblokiran Cloudflare di Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengancam akan memblokir layanan Cloudflare di Indonesia setelah menemukan bahwa lebih dari 76 persen situs judi online yang menjadi sampel menggunakan infrastruktur Cloudflare untuk menyamarkan alamat IP dan mengganti domain dengan cepat. Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, strategi ini mempersulit Komdigi dalam menindak situs-situs ilegal karena mereka bisa lepas dari pemblokiran konten secara mudah.

Komdigi juga menyoroti bahwa Cloudflare belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat sesuai aturan di Indonesia, khususnya Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020. Karena itu, Komdigi meminta Cloudflare untuk segera mendaftar sebagai PSE dalam waktu 14 hari kerja. Jika tidak, Komdigi tak segan memberikan sanksi administratif bahkan memutuskan aksesnya di tanah air.

Lebih dari itu, Komdigi menuntut agar Cloudflare memperketat kontrol terhadap situs yang menggunakan layanannya, terutama situs judi online. Mereka diharapkan bisa menolak memberikan layanan kepada situs-situs yang jelas merugikan masyarakat. Komdigi menyebut ini sebagai upaya untuk menegakkan tata kelola dan tanggung jawab platform digital global di Indonesia.

Sikap tegas Komdigi ini tidak semata-mata soal pemblokiran, melainkan ajakan berkolaborasi. Mereka membuka pintu untuk diskusi dengan Cloudflare asalkan ada kepatuhan penuh terhadap regulasi lokal dan niat baik dalam menjaga keamanan ruang digital Indonesia. Komdigi menegaskan bahwa mereka tak ingin memutus kerja sama, melainkan menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan berdaulat.

Ancaman pemblokiran ini menjadi peringatan serius bagi perusahaan-perusahaan teknologi global yang beroperasi di Indonesia: meski bersifat global, mereka tetap harus tunduk pada regulasi nasional. Komdigi bertekad menjaga kedaulatan digital demi melindungi masyarakat dari konten ilegal, sekaligus menegakkan aturan yang berlaku di dalam negeri.