Memeriahkan Hari Raya memang sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap umat yang menjalankannya, entah itu dari agama mana pun. Pada setiap Agama berbeda-beda cara untuk merayakan Hari Raya nya.
Kini masyarakat Agama Hindu di Bali memiliki beragam tadisi
unik yang menarik untuk disaksikan, masyarakat Bali kini merayakan Hari
Galungan Kuningan yang dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari, dengan
menggunakan perhitungan Kalender Bali yang bertepatan dengan hari Budha Kliwon
Dungulan (Rabu Kliwon Wuku Dungulan) sebagai Hari Kemenangan Dharma (kebenaran)
melawan Adharma (Kejahatan)
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Bali pada waktu yang
bertepatan dengan Hari Raya Galungan,
ada baiknya kamu ikut menyaksikan berbagai macam perayaan yang dirayakan
tersebut.
Berikut Kemeriahan yang di Rayakan pada Hari Raya Galungan :
1.
Perang Jempana
1 2. Memotong Babi
Pada saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih babi sebagai wujud syukur.
Menurut Wakil Ketua PDHI Bali Pinandita Ketuk Pasek Swastika, memotong Babi saat penampahan bermakna untuk mengalahkan sad ripu atau enam sifat manusia.
3. Gerebeg Mekotek
Gerebeg Mekotek merupakan tradisi tolak bala yang
dilakukan masyarakat Hindu yang berdomisili di Desa Adat Munggu,Kecamatan
Mengwi, Kab. Tabanan, Bali. Dulunya Tradisi Mekotek dijadikan sebagai acara
penyambutan pasukan Kerajaan Mengwi yang menang perang melawan Kerajaan
Blambangan. Tradiisi Moktek dilakukan dengan kayu 2,5 meter yang telah dikupas
kulitnya.
Kayu digunakan untuk menggantikan peran tombak untuk menghindari terjadinya luka parah. Penduduk yang mengikuti Tradisi Mekotek akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan dari anggota kelompok akan dipilih orang yang berani sebagai komando untuk memberikan aba-aba dari atas puncak piramida tumpukan kayu
4. Memasang Pajor
Hari Raya Galungan dan Kuningan biasanya
ditandai dengan adanya penjor atau janur kuning yang dipasang di sepanjang
jalan. Penjor biasanya terbuat dari batang bambu yang dihiasi daun kelapa,padi
dan kotak khusus untuk sesaji yang disebut canang.
Penjor merupakan lambing Bhatara Mahadewa yang beristana di Gunung Agung atau Bhatawa Shiwa.
5. Tradisi Mesuryak
Tradisi Mesuryak biasanya diselenggarakan bertepatan
dengan Hari Raya Galungan. Tradisi ini bisa disaksikan salah satunya di Banjar
Bongan Gede, Desa Pakraman Bongan Puseh, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan.
Mesuryak merupakan ritual yang dilaksanakan saat merayakan Kuningan yang bertujuan membekali leluhur mereka dalam perjalanan kembali menuju surga.Dalam tradisi Mesuryak, umat Hindu di Bali akan memulai prosesi dengan sembahyang di pura.Kemudian dilanjutkan dengan melemparkan uang logam dan kertas ke udara dan disambut dengan yang lain.
Share to:
Related Article
-
Warga Bersyukur, Pembuatan Tempat Wudhu Musholla Desa Kayu Besi Telah Selesai
Update|February 15, 2022 16:37:35