Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day.
Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
Hari Buruh lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Hari Buruh ini didedikasikan untuk menghormati para pekerja dan mengakui kontribusi mereka kepada masyarakat.
Berikut beberapa tokoh wanita yang turut menjadi pejuang buruh dari seluruh penjuru dunia seperti dilansir dari berbagai sumber.
1. Clara Zetkin
Clara Zetkin dengan nama gadis Eissner (lahir 5 Juli 1857 – meninggal 20 Juni 1933 pada umur 75 tahun) adalah seorang politisi sosialis yang berpengaruh dan pejuang untuk hak-hak perempuan.
Sampai dengan tahun 1917 aktif di Partai Sosial Demokrat Jerman kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrat Sosial Independen dari Jerman (USPD)berideologi sangat kiri merupakan anggota faksi Liga Spartakus yang kemudian menjadi Partai Komunis Jerman (KPD), yang ia iwakili dalam Reichstag selama Republik Weimar dari tahun 1920 sampai dengan tahun 1933.
Sejak kecil, ia sudah menyaksikan kehidupan buruh pabrik yang miskin di sekitar rumahnya. Ibunya juga merupakan serang ativis feminis yang memperjuangkan hak perempuan. Clara Zetkin adalah aktivis yang memperjuangkan pembebasan perempuan dan sosialisme melalui perjuangan kelas pekerja.
2. Sharran Burrow
Sharan Leslie Burrow AC adalah Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Internasional dan mantan Presiden Dewan Serikat Buruh Australia.
Dia adalah wanita pertama yang menjadi Sekretaris Jenderal ITUC sejak didirikan pada tahun 2006, dan merupakan wanita kedua yang menjadi Presiden ACTU.
Sharran telah melakukan banyak hal untuk memperjuangkan kesejahteraan para buruh di banyak negara, termasuk Indonesia. Pejuangan ini dimualinnya sejak belasan tahun yang lalu!
3. Marsinah
Marsinah lahir di Nglundo, 10 April 1969. Dia adalah seorang aktivis dan buruh pabrik Baru, berkerja pada PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Marsinah kemudian di culik dan kemudian terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan di dusun Jegong, desa Wilangan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.
Marsinah terlibat dalam ujuk rasa buruh ini serta dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada tanggal 2 Mei 1993 di Tanggulangin, Sidoarjo. Dalam ujuk rasa pada 4 Mei 2993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp1.700 per hari menjadi Rp2.250. Tunjangan tetap Rp550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen.
Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan perundingan-perundingan. Dia bahkan menjadi salah satu dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Siang hari tanggal 5 Mei, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS.
Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah bahkan sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim.
Setelah itu, sekitar pukul 10 malam, Marsinah lenyap!
Hingga tiga hari keberadaan Marsinah tidak diketahui oleh rekan-rekannya sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993.
Share to:
Related Article
-
Cara Edy Art Studio Mencari Limbah Plastik Untuk Lukisannya, Kreatif Abis
Update|September 09, 2021 13:05:00