Viral Tenaga Medis Ramai Tulis 'Indonesia Terserah,' Apakah Tenaga Medis Mau Menyerah?

Viral Tenaga Medis Ramai Tulis 'Indonesia Terserah,' Apakah Tenaga Medis Mau Menyerah?

Viral Tenaga Medis Ramai Tulis 'Indonesia Terserah,' Apakah Tenaga Medis Mau Menyerah?

#indonesiaterserah trending di Twitter


Belum lama ini media sosial terutama Twitter, di ramaikan oleh unggahan dari para tenaga medis dengan tagar #Indonesiaterserah kemudian tagar tersebut menjadi trending di Indonesia.

Seperti yang diketahui tagar tersebut jadi trending mulai dari Jumat 15 Mei 2020 hingga Sabtu 16 Mei 2020.

Berikut beberapa unggahan yang Kuyou.id dapatkan dari beberapa unggahan di Twitter.

1. Setiap kesabaran pasti ada batasnya kan gaes

2. Sedih banget perjuangan mereka yang begitu besar namun disia-siakan begitu saja

3. Terserah kalian aja 

Selain beberapa unggahan di atas, influencer dr Tirta juga membagikan postingan yang serupa di akun instagramnya.

Setelah viral tagar #Indonesiaterserah, Guru Besar Psikologi Sosial UGM Prof Faturochman menjelaskan mengenai tulisan tersebut, meskipun terlihat seperti para medis yang menyerah, tapi sebenarnya pada tenanga medis tersebut tidak menyerah ya gaes.

"Itu protes, jafi bukan menyerah." kata Faturochman.

Faturochman mengatakan para tenaga medis tersebut nggak mungkin menyerah, karena mereka telah di sumpah. Saat ini, yang terjadi yakni kekhawatiran di dunia medis.

Pasalnya dengan adanya perlonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berarti peluang penyebaran virus akan terus meningkat.

"Dengan PSBB yang tidak seketat lockdown pun kasus masih ada terus. Apalagi jika dilonggarkan. Beban tenaga medis akan makin berat," terangnya.

"Sudah sejak lama rumah sakit tidak bisa menampung pasien baru. Hingga ada orang-orang yang disarankan untuk isolasi mandiri. Jika ditambah lagi, para tenaga medis akan sangat kewalahan. Jadi mereka protes," sambungnya.

Faturochman melihat, para tenaga medis protes kepada dua pihak, yaitu pemerintah dan masyarakat.

Kepada pemerintah mengenai kebijakan yang dibuat. Menurutnya kebijakan PSBB belum ditegakkan di lapangan.

Di satu sisi, ada yang mengutamakan kesehatan dan satunya ekonomi. Mereka yang mementingkan ekonomi ini melonggarkan kebijakan. Sebaiknya ada win-win solution. 

Menurut Faturochman, PSBB tetap harus dijalankan, dipertegas, dan ada dukungan semua pihak. Pemerintah juga perlu memikirkan bagaimana kebutuhan pokok didistribusikan. Daya beli masyarakat juga perlu dipikirkan.




Indonesia TerserahCovid-19Virus corona

Share to: