Viral di Twitter, Potret dan Cerita Transisi Raissa Turun Berat Badan 25 Kg, Ini Rahasanya Gaes!

Viral di Twitter, Potret dan Cerita Transisi Raissa Turun Berat Badan 25 Kg, Ini Rahasanya Gaes!

Viral di Twitter, Potret dan Cerita Transisi Raissa Turun Berat Badan 25 Kg, Ini Rahasanya Gaes!

Istimewa


Tubuh langsing dengan berat badan ideal memang menjadi impian pada setiap wanita, Tubuh gemuk yang berlebihan berat badan juga akan berisiko terhadap sejumlah penyakit seperti obsitas dan diabetes. 

Mimpi memiliki tubuh badan ideal juga yang dialami oleh Brigitta Raissa wanita asal bandung, kini dirinya telah sukses menurunkan berat badan sebanyak 25 Kg dan menjadi viral di media sosial. 

Diketahui berat awal Raisa mencapai 105 kg dan kini hanya tersisa 70kg, Raisa bercerita bahwa dirinya sejak kecil memang sudah bertubuh gemuk bahkan sempat mencapai 60kg semasa kelas 6 SD. 

Saat menginjak SMA, beratnya naik hingga mencapai 105 kg. Ia juga sempat mencoba menguruskan badan saat kelas 3 SMP dengan metode akupuntur, namun tak membuahkan hasil. 

"Gue sering banget dikatain tapi bahkan gue udah lupa dikatain apa aja karena emang secuek itu sama badan gue. Tapi ada dua perkataan orang yang sampai sekarang masih gue ingat, karena nggak tau, berbekas aja sakitnya," tulis Raissa dalam media sosialnya.

Namun dirinya mulai merasakan kesehatannya terganggu, mulai dari telat haid selama tiga bulan, wajahnya dipenuhi jerawa, sering merasa sesak dan tangannya yang sering kebas. 

Perempuan berusia 19 tahun ini lalu berkomitmen untuk hidup sehat. Raissa menyebut tertarik pada metode menghitung kalori dan juga diet yang dijalani salah satu temannya.

"Jadi pagi tetap sarapan apa aja, terus siang dan malam aku makan selada ditambah protein. Nah ini nggak ada takarannya, sih, jadi ngira-ngira aja yang penting kenyang. Aku juga masih ngemil, kok, tapi dikontrol biar nggak overeating. Metode setiap orang pasti beda, tergantung kondisi badannya, dan cuma dirinya yang tahu badannya. Jadi find and create your own healthy lifestyle!" ungkap Raissa. 

Raisa selalu membawa bekaal selama proses diet, bekal yang dibawa adalah selada dan daging setiap harinya. Dirinya juga rutin menghitung jumlah kalori defisit melalaui aplikasi penghitung kalori.

Ia juga mulai berolahraga meskipun awalnya cukup sulit. Akan tetapi Raissa gigih untuk terus berjuang dan olahraga pun menjadi rutinitasnya.

Sempat terbentur, diet konsumsi selada ini tak bertahan lama karena Raissa mengaku tak mampu menahan godaan makanan enak. Meski tak menyukai minuman manis dan bersoda, ia sangat menyukai gorengan.

"Akhirnya aku tetap makan apa aja tapi aku perhatiin kalori yang masuk ke badan aku dan melakukan defisit kalori," lanjutnya.

Berat badannya sempat naik-turun saat Raissa mulai masuk ke jenjang perkuliahan.

Akhirnya ia merutinkan pola makan dengan sarapan roti atau minuman sereal, makan siang apa saja, makan malam dengan buah, namun ia juga tak menolak jika ada ajakan makan di luar.

Kini berat badannya telah mencapai 70 kg. Untuk menjaga agar tetap ideal, Raissa berhati-hati untuk tidak berlebihan makan, tapi tetap bisa makan apa saja selama karantina di rumah.

"Mindset aku bukan biar kurus atau diet, tapi aku pengin punya gaya hidup sehat yang berlaku jangka panjang," tuturnya.

Baginya, gaya hidup sehat jangka panjang akan lebih baik daripada diet ketat tapi berjangka pendek, karena dengan begitu pasti akan mengalami fase kembali lagi seperti semula.




Weight LossTurun Berat BadanMotedo DietDiet Turun Berat Badan

Share to: