Fakta-fakta Suku Baduy Minta Dicoret dari Destinasi Wisata dan Google Maps, Ada Apa Ya Sebenarnya?

Fakta-fakta Suku Baduy Minta Dicoret dari Destinasi Wisata dan Google Maps, Ada Apa Ya Sebenarnya?

Fakta-fakta Suku Baduy Minta Dicoret dari Destinasi Wisata dan Google Maps, Ada Apa Ya Sebenarnya?

Suku Baduy (Foto: Instagram)


Siapa sih yang nggak tahu wisata adat di kampung Suku Baduy, Provinsi Banten. Baduy memang terkenal dengan lokasi dan penduduk yang masih berpegang teguh pada adat istiadatnya yang sangat tradisional. Di sana bahkan tidak ada listrik dan perlatan elektronik.

Baru-baru ini Baduy jadi pemberitaan media nasional setelah mengirim surat untuk Presiden Jokowi dan minta dicoret dari destinasi wisata dan meminta untuk dihapus dari situs pencarian Google.

Penasaran kan dengan fakta-fakta Suku Baduy yang minta dicoret dari destinasi wisata dan Google Maps? Sinak yuk di sini!

1. Perwakilan suku Baduy di Banten mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk mencoret Baduy dari destinasi tujuan wisata. Apa yang terjadi di sana?

Lembaga Adat Suku Baduy, yang diwakili oleh Heru Nugroho membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Surat tersebut berisi permohonan untuk menghapus Baduy sebagai destinasi wisata di Banten.

Tujuan suku Baduy meminta penghapusan dari destinasi wisata adalah upaya untuk menghentikan arus masuk wisatawan yang cukup tinggi di sana. Hal ini membuat kampung adat di Baduy Dalam pun dijejali banyak wisatawan yang menganggap suku Baduy ‘hanya’ sebagai tontonan belaka. Alhasil, nilai-nilai luhur masyarakat Baduy pun hanya dinikmati sebagai atraksi wisata belaka.

2. Tak hanya itu, mereka juga ingin agar Baduy dihapuskan dari Google. Dengan begitu, wisatawan nggak tahu tentang Baduy

Wisatawan yang datang ke kawasan Baduy Dalam membuat masyarakat di sana agak terganggu. Hal ini karena suasana desa yang sepi nan asri berubah jadi riuh setelah puluhan bahkan ratusan orang ke sana. Terkadang, tidak sedikit wisatawan yang suka berlaku sembarangan, seperti buang sampah sembarangan. Nggak cuma itu, banyak wisatawan yang tidak mengikuti tata aturan saat berkunjung ke Baduy. Maka, di kala pandemi ini, suku Baduy malah menikmati suasana desa mereka yang kembali seperti sedia kala.

3. Desa Baduy adalah desa adat yang masih menjunjung ajaran nenek moyang di mana kaki harus berpijak di tanah dan dilarang keras menggunakan teknologi modern.

Kampung Baduy terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Di kampung ini terdapat desa Baduy Luar dan Baduy Dalam. Baduy Luar sudah menerima kemajuan teknologi namun Baduy Dalam murni dari segala perkembangan dunia modern. Bahkan mereka ke mana-mana tidak beralas kaki. Makanan pun didapat dari bertani dan hasil hutan. Sungguh sebuah masyarakat yang mandiri.

Semoga pemerintah segera meninjau ulang surat tersebut ya gaes seenggaknya jumlah wisatawan yang masuk dibatasi sehingga nggak megganggu warga Baduy.




BaduyBaduy DalamBaduy Luar

Share to: