Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Jerinx Superman Is Dead (SID) terus menjadi perbincangan. Terutama tentang teorinya mengenai virus corona di Indonesia yang dianggap sebuah konspirasi.
Lewat sebuah pembicaraan di salah satu televisi swasta Indonesia pada beberapa waktu lalu, Jerinx mengaitkan tentang masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah umat beragama.
"Masyarakat Indonesia percaya sama agama gak? Mayoritas warga Idonesia percaya sama Tuhan gak?" kata Jerinx
Dia mengatakan bahwa agama adalah sama halnya dengan teori konspirasi. Pasalnya, agama tak bisa dibuktikan secara sains.
"Anda tidak bisa menuduh orang yang percaya teori konspirasi adalah halu dan bodoh. Sedangkan Anda masih sangat percaya dengan agama, sementara agama tidak ada data-data faktualnya."
Terlalu banyak kebetulan
Drummer SID ini mengatakan bahwa dalam kasus ini terlalu banyak kebetulan yang terjadi.
"Tidak ada kebetulan di dunia ini yang terjadi terus menerus. Kalau terus menerus bukan kebetulan namanya, itu namanya pola," jelasnya.
Sejarah Rockefeller
Jerinx bahkan juga mmbahas tentang sejarah Rockefeller hingga Bill Gates dalam teori konspirasinya.
Diketahui bahwa Rockefeller Foundation dan Global Business Network pernah membuat sebuah dokumen yang embuat seolah-olah fenomena lockdown yang terjadi di banyak negara saat ini sudah disetting sel=puluh tahun yang lalu.
"Mereka menstimulasikan bagaimana bencana ini terjadi. Persis seperti apa yang terjadi sekarang," kata Jerinx.
"Disana disebutkan persis kota pertama yang melakukan lockdown adalah China."
Corona adalah teori konspirasi
Saat ditanyakan tentang poin utama mengapa dia mengatakan corona adalah teori konspirasi, Jerinx menyebutkan beberapa nama dokter yang menolak narasi WHO yang disebut-sebut menakuti rakyat.
"Mengapa mereka tidak pernah mendapatkan jatah untuk tampil dimedia mainstream seperti ilmuan-ilmuan lainnya?"
Dia mengatakan bahwa semua media manstream ini dikontrol oleh kekuatan yang sama.
"Ada 5 kekuatan besar yang mempunyai ratusan perusahaan untuk menciptakan ilusi ke masyarakat bahwa mereka punya pilihan. Padahal sebenarnya masyarakat tidak punya pilihan."
Dia juga mengatakan bahwa narasi-narasi yang dibuat oleh para media mainstream selalu sama.
Oleh karena itu, Jerinx menyatakan bahwa konspirasi dalam pandemi ini adalah permainan angka jumlah korban yang belakangan memang terus memuncak dan bertambah.
Menurutnya banyak rumah sakit yang dibayar untuk menaikan jumlah korban COVID-19 meskipun sang pasien bukan terinfeksi virus corona.
Menurutnya, kejadian banyaknya pasian yang diminta untuk melakukan swab test adalah sebuah permainan. Pasalnya, swab test sendiri harganya cukup mahal degan hasil yang kurang absah.
"Alat tes covid itu tidak absah, dia tidak akurat," jelasnya.
WHO dikontrol oleh Bill Gates
Jerinx melanjutkan bahwa banyak ilmuan di negara maju menolak keabsahan alat tes covid tersebut.
"Kenapa kita di Indonesia harus tunduk apa kata WHO?"
Dia juga mengatakan bahwa WHO dikontrol oleh Bill Gates.
"WHO dikontrol oleh Bill Gates! Bill Gates itu bukan dokter!"
Share to:
Related Article
-
Anak Feni Rose, Audi Kirana Remake Lagu Nike Ardila
Update|July 23, 2024 14:00:00