Nadia Omara kambali dengan kisah horonya pada malam Jumat ini.
Jadi banyak permintaan, Nadia kali ini akan membahas tentang salah satu gedung terangker di Asia, yakni Lawang Sewu.
Dketahui bahwa gedung ini meang sedari dulu sangat terkenal dengan kisah-kisah mistisnya.
Padahal gedung ini adalah salah satu objek wisata di Semarang yang menyimpan banyak sejarah.
Sejarah pembangunan Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang awalnya diunakan seagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta gaes.
Dibagun saat masa pemerintahan Belanda, gedung ini dibangun secara bertahap gaes. Mulai dari tahun 1904 hingga 1918.
Bangun ini didesain membentuk huruf L yang memiliki pintu dan jendela yang sangat banyak sebagai sirkulasi udara.
Inilah mengapa gedung ini dinamakan Lawang Sewu atau yang berarti seribu pintu.
Ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara
Lawang Sewu menjadi saksi bisu dan sisi kelam masa penjajahan Belanda.
Bangunan ini sering digunakan oleh para tentara Belanda dan Jepang sebagai penjara.
Ruangan bawah tanah di gedung tersebut sangat mengerikan karena disanalah tempat para tahanan dipenjara.
Dituntun oleh tangga cor yang melingkar, ruangan ini adalah tempat eksekusi masal terhadap para tahanan ketika Jepang kalah di perang dunia ke II.
Macam-macam penjara
Di ruang bawah tanah tersebut terdiri dari berbagi tempat.
Ada penjara jongkok, penjara berdiri dan juga ruang peyiksaan.
Dari bilik-bilik di penjara berdiri, para tahanan dipaksa masuk kedalam bilik kecil tersebut. Gak hanya satu, mereka akan berdesak-dedakan 10 hingga 15 orang dalam satu bilik. Inilah yang membuat mereka tak bisa duduk atau jongkok dan hanya bisa berdiri terus menerus.
Kalau penjara jongkok, semua tahanan dipaksa berjongkok terus menerus. Penjara ini berbentuk bulik kecil yang membuat tahanan gak bisa bergerak selain berjongkok terus.
Sementara ruang penyiksaa ini digunakan untuk menyiksa para tahanan sampai tewas gaes!
Kisah mistis bangunan Lawang Sewu
Sempat kosong bertahun-tahun, Lawang Sewu menjadi populer setelah digunakan sebagai acara uji nyali di televisi.
Acara tersebut pernah menangkap sosok wanita yang berdiri di ujung rolong dekat peserta uji nyali gaes.
Bahkan diketahui bahwa peserta uji nyali ini meninggal dunia 3 hari kemudian lho.
Suara kereta api
Nadia sendiri mengaku pernah menjajal ruangan angker tersebut gaes.
Waktu masih diperbolehkan wisatawan masuk ke ruangan bawah tanah, Nadia mengatakan bahwa guide mereka meminta Nadia dan kawan-kawan untuk mematikan senter. Hal ini diminta agar mereka bisa merasakan hal-hal seperti tengah uji nyali gaes.
"Itukan ruang bawah tanah, sepi gak ada suara sama sekali. Tapi pada saat senter dimatkan kami mendengar seperti ada suara kereta api," katanya.
Pengunjung mengalami kejadian mistis
Seorang pengunjung juga pernah melihat sosok bayangan putih yang menembus tembok.
Dipercaya bahwa bayangan itu adalah 'sosok' dengan muka yang rusak.
Makin penasaran kan? Yuk simak kisah horor Lawang Sewu ala Nadia Omara selengkapnya di bawah ini!
Share to:
Related Article
-
Bagikan Uang Rp 100 Ribu di Jalanan, Doni Salmanan Banjir Doa Gaes
Update|July 15, 2021 16:35:22