Kenapa Karang Taruna Selalu Andil di Kemerdekaan 17 Agustus? Simak Sejarahnya Gaes

Kenapa Karang Taruna Selalu Andil di Kemerdekaan 17 Agustus? Simak Sejarahnya Gaes

Kenapa Karang Taruna Selalu Andil di Kemerdekaan 17 Agustus? Simak Sejarahnya Gaes

Kenapa Karang Taruna Selalu Andil di Kemerdekaan 17 Agustus? (Foto: Istimewa))


Di momen hari kemerdekaan biasanya selalu ada sosok bernama Karang Taruna yang selalu andil dalam setiap peringatan 17 Agustus. Nah, udah tahu belum nih kalau Karang Taruna ini ternyata memiliki sejarah. Intip yuk sejarahnya!

Karang Taruna biasanya identik dengan organisasi pemuda. Secara epistimologis, karang artinya tempat berkumpul, dan taruna berarti para pemuda.

BACA JUGA: Kisah Konflik Soekarno-Hatta Mengejar Kemerdekaan, Musuh Politik Dibalik Bubarnya Dwitunggal

Sejarah Karang Taruna Indonesia

Karang Taruna lahir pada 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Kelahiran gerakan ini adalah bentuk kepedulian generasi muda untuk menangani masalah kesejahteraan sosial masyarakat di lingkungannya. Nah dalam perjalanan Karang Taruna terbagi beberapa era yang berbeda-beda. Nah berikut era-era di Karang Taruna.

Karang taruna Di Tahun 1960 - 1069

Tahun 1960–1969 Instansi-Instansi Sosial di DKI Jakarta (Jawatan Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial) berupaya menumbuhkan Karang Taruna–Karang Taruna baru di kelurahan untuk mulai melaksanakan pembangunan di berbagai bidang.

Pertumbuhan Karang Taruna di tahun 1969 hanya berhasil membentuk 12 Karang Taruna, karena adanya peristiwa G 30 S/PKI.

Karang taruna Di Tahun 1969 - 1083

Gubernur H. Ali Sadikin (1966-1977) adalah sosok yang berjasa menumbuhkan Karang Taruna di DKI Jakarta . Ia memberikan subsidi bagi tiap Karang Taruna dan membantu pembangunan Sasana Krida Karang Taruna (SKKT).

Selain itu, Ali pun memerintahkan Walikota, Camat, Lurah dan Dinas Sosial untuk memfungsikan Karang Taruna. Tahun 1970 Karang Taruna DKI membentuk Mimbar Pengembangan Karang Taruna (MPKT) Kecamatan untuk mempermudah komunikasi antar Karang Taruna Kelurahan.

Sejak tahun 1975 Karang Taruna membentuk Musyawarah Kerja Karang Taruna dan mengumandangkan lagu Mars Karang Taruna ciptaan Gunadi Said. Kemudian Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Karang Taruna di Malang, Jawa Timur terjadi pada 1980. Kemudian Menteri Sosial mengeluarkan Keputusan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang Taruna dengan Surat Keputusan Nomor. 13/HUK/KEP/I/1981 pada 1981 agar Karang Taruna mempunyai landasan hukum yang kuat.

Tahun 1982 Menteri Sosial menetapkan lambang Karang Taruna nomor.65/HUK/KEP/XII/1982, sebagai tindak lanjut hasil Mukernas di Garut tahun 1981. Tercantum tulisan Aditya Karya Mahatva Yodha (artinya: Pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil) dalam lambang tersebut.

Pada tahun 1983 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengeluarkan TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang didalamnya menempatkan Karang Taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda.

Karang Taruna Ketika Masa Krisis (1997 – 2004)

Perkembangan Karang Taruna menjadi lambat karena krisis yang terjadi di Indonesia. Hal ini juga membuat eksistensi Karang Taruna menurun.

Tahun 2001 Karang Tarunamelaksanakan Temu Karya Nasional di Medan, Sumatera Utara, untuk menambah nama Karang Taruna menjadi Karang Taruna Indonesia, memilih Ketua Umum Pengurus Nasional KTI, serta menyusun Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga KTI.

BACA JUGA: Kisah Horror Lawang Sewu Ala Nadia Omara, Bersejarah Saksi Bisu Pertempuran Kemerdekaan

Karang Taruna Masa Kini (2005-2016)

Fungsi Karang Taruna di masa ini sering dimanfaatkan dengan baik sekaligus di salah artikan. Kini Karang Taruna secara organisasi bersifat lokal dan berdiri sendiri, tanpa saling membawahi.




Karang Taruna Selalu Andil di Kemerdekaan 17 AgustusAndil Karang Taruna di Kemerdekaan 17 AgustusSejarah Karang TarunaEra Karang Taruna

Share to: