Komisaris milenial PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, Adrian Zakhary mengungkapkan arti dan fakta bonus demografi yang lagi hangat dibahas gaes.
Hal tessebut ia ungkapkan dalam acara talkshow Ekonomi Kesempatan dan Lapangan Kerja di Merial Institute melalui forum webinar pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Apa itu bonus demografi? Yuk simak pengertiannya dari pakar dan berbagai sumber berikut ini!
Bonus demografi menurut Komisaris Milenial Adrian Zakhary
(Foto: Zoom/Merial Institute)
Saat ini ada banyak istilah dalam mengategorikan beberapa generasi sebagai sumber daya manusia (SDM) yang produktif saat ini.
Baca Juga: Strategi Jawab Omnibus Law untuk Milenial dan Gen Z versi Adrian Zakhary, Wajib Tahu!
Pertama adalah generasi X yang lebih senior atau bisa disebut generasi boomers. Mereka dikategorikan atas usia yakni 40 sampai dengan 55 tahun.
Kedua adalah generasi Y atau milenial yang diketagortikan dalam 26 sampai dengan 39 tahun. Sementara generasi Z dikategorikan dalam 10-25 tahun.
Seiring dengan dua generasi Y dan Z yang saat ini sudah memasuki dunia kerja menurut undang-undang, Adrian Zakhary menyebut bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat mungkin untuk dimanfaatkan.
Pasalnya sudah ada dua generasi yang masuk kedalam masa siap bekerja alias di atas 18 tahun.
Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan lapangan kerja yang gak hanya banyak namun juga sesuai dan berkualitas.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Adrian menyebut bahwa inovasi adalah salah satu cara penting untuk dilakukan bukan hanya bagi milenial namun juga semua generasi.
"Inovasi ini wajib dibangun. (Pihak-pihak yang terlibat) ada pengusaha, investor, peneliti, fakultas universitas nanti ada desainer, penyedia pelatihan keterampilan dan banyak lagi."
Pengertian bonus demografi
Ada beberapa definisi mengenai bonus demografi tercatat dalam situs Badan Pusat Statistik (BPS).
Hal ini merajuk kepada fenomena bertambahnya jumlah penduduk yang ada di dalam masa atau usia siap kerja. Hal ini tentu saja menjadi keuntungan bagi perekonomian.
Baca Juga: TikTokers Ini Jadi Pemilik Starbucks dengan Saham Rp 69 Ribu Gaes, Kok Bisa?
Penambahan jumlah penduduk diiringi dengan turunnya angka kelahiran dan rendahnya tingkat kematian juga merupakan sebuah keuntungan yang tidak terelakan.
Meki begitu, hal ini harus dibarengi dengan peningkatan kulitas SDM dan lapaangan kerja yang baik dan sesuai.
Pasalnya, ketika para pekerja baik dan produktif, maka bonus demografi ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan bukannya menjadi bencana bagi suatu negara.
Share to:
Related Article
-
Wadaw, Viral Lagi Kakek 68 Tahun asal Gorontalo Nikahi Gadis Muda 26 Tahun, Netizen Jangan Iri Ya!
Viral|June 30, 2020 13:25:27