Fakta Awal Mula Polemik Perancis dan Islam versi Gita Savitri, Bukan Hoaks Nih

Fakta Awal Mula Polemik Perancis dan Islam versi Gita Savitri, Bukan Hoaks Nih

Fakta Awal Mula Polemik Perancis dan Islam versi Gita Savitri, Bukan Hoaks Nih

Fakta Awal Mula Polemik Perancis dan Islam versi Gita Savitri (Foto: YouTube/Gita Savitri Devi)


Buat kamu yang masih bingung dengan apa sih yang terjadi antara Prancis dan Islam. Yuk simak penjelasan versi YouTuber Gita Savitri Devi berikut ini!

Sejak awal November, sosial media tengah dihebohkan dengan sejumlah kejadian di Prancis yang menyebabakan banyaknya peristiwa beruntun. bahkan efeknya sampai aksi biokot di Indonesia atas beberapa produk dan barang asli Prancis.

Dilansir dari penjelasan Gita Savitri Devi, kehebohan ini berawal dari statmen Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan; "Islam is a religion is in crisi all over the world today."

Pernyataan tersebut ternyata membuat banyak pemeluk Muslim di seluruh dunia marah hingga melakukan aksi demi tak terkecuali Indonesia.

Alasan pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron

Kenapa Emmanuel Macron bisa megeluarkan statment tersebut? 

Hal ini berawal dari koran atau majalah Charlie Hebdo yang memutuskan untuk mempublikasikan kembali Karikatur Nabi Muhammad, sehari sebelum persidangan terhadap 14 tersangka terorisme tahun 2015 lalu.

Gara-gara hal ini, sorang pemuda 18 tahun asal Pakistan menyerang 2 orang yang ada di kantor karena majalah tersebut yang mempublikasikan kembali karikatur tersebut.

Nah, kejadian ini semakin memanas hingga puncaknya yakni seorang guru yang hendak menunjukkan gambar karikatur tersebut kepada murid-muridnya pada awal Oktober.

Dia adalah guru moral atau kewarganegaraan bernama Samuel Paty yang hendak mengadakan diskusi tentang freedom of specch atau kebebasan berekspresi dengan cara menunjukkan gambar tersebut.

Awalnya, Samuel sudah meminta murid-muridnya yang muslim untuk keluar ruangan dan menasihati mereka bahwa dia akan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad yang mungkin menyigung mereka.

Sehari setelahnya, seorang wali murid membuat protes di Facebook atas perbuatan Samuel yang berani menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas. Akhirnya wali muris ini melaporkan kejadian tersebut ke pada orang banyak hingga komunitas Muslim di Prancis, CCIF.

Unggahannya pun viral dan akhirnya di posting ulang banyak situs penting hingga Abdelhakim Sefrioul, figur Muslim yang cukup dikenal sebagai Islam fundamentalis ikut angkat bicara.

Saking viralnya berita tersebut pun nampaknya menyinggung banyak orang.

Hingga akhirnya, Samuel Paty pun dilaporkan dipenggal kepalanya oleh seorang pelaku bernama Abdullah Anzurovyakni seorang pria kelahiran Chechnya berusia 18 tahun. Pelaku ternyata bukan murid dari Samuel gaes, dia tinggal di kota lain yang kerap beberapa kali datang ke sekolah untuk mencari info tentang Paty.

Gak hanya membunuh, dia juga mengunggah foto kepalanya Samuel Paty di Twitter. Mulai dari sini lah terjadi banyak insiden lanjutan.

Terjadi banyak kasus kekerasan di Prancis

Kejadian ini pun meyebabkan banyak kejadian lain seperti 2 perempuan berjilbab yang ditusuk disekitar Menara Eiffel dan disebut sebagai 'dirty Arabs' hingga 3 orang dibunuh di sebuah gereja di Nice, Prancis dan banyak lagi.

Hal ini pun yang meyebabkan Pemerintah Prancis untuk memperketat keamanan mereka di beberapa tempat karena situasi tersebut.

Di awal Oktober, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan pidato tentang hukum baru untuk mencegah radikal dan separatisme Islam di Prancis. Berikut regulasi baru Macron dilansir dari kanal YouTube Gita Savitri.

Opini tentang peristiwa yang terjadi antara Prancis dan Islam belakangan ini.

Meskipun percaya dan mengamini kebebasan berekspresi dan berpendapat, namun Gita Savitri tidak membenarkan pembuatan dari karikatur Nabi Muhammad yang sudah sangat jelas dilarang dalam Agama Islam.

Menurutnya, orang lain diluat agama Islam harus bisa menghormati aturan tersebut.

Meski begitu, Gita Savitri menegaskan bahwa pembunuhan yang dilakukan atas dasar kemarahan tersebut juga tidak dibenarkan.

"Walaupun itu udah gue anggap sebagai pelecehan agama, gue juga gak melihat tujuannya kita harus sampai ngebunuh," ujarnya.




Gita Savitri DeviYouTuber Gita Savitri DeviPresiden PrancisEmmanuel MacronSamuel Paty

Share to: