Joe Biden Tunjuk Eks Wadir CIA Avril Haines Jadi Direktur Intelejen Amerika

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden telah mengumumkan nama-nama penting yang bakal masuk dalam kabinetnya pada Senin, 23 November 2020 waktu setempat. 

Joe Biden juga telah menunjuk eks Wakil Direktur CIA, Avril Haines untuk menjadi Direktur Intelejen Nasional (Director of National Intelligence/DNI).

BACA JUGA: Joe Biden Kutip Hadis Nabi Muhammad untuk Warga Muslim Amerika, Ini Isinya

Perempuan pertama yang duduk sebagai Direktur Intelejen Nasional

Merujuk pada beberapa sumber, jika penunjukkan Avril Haines disetujui oleh Senat, maka Haines adalah perempuan pertama yang menduduki posisi Direktur Intelejen Nasional (DNI). Haines merupakan perempuan kelahiran New York pada 29 Agustus 1969. 

Ia juga seorang pengacara yang tercatat pernah menjadi perempuan pertama yang duduk di kursi Wakil Direktur CIA pada 2013-2015.

Harapan penunjukan Haines

Penunjukan Haines diharapkan bisa mengembalikan independensi DNI yang selama ini dinilai penuh intrik politik dan salah urus. DNI akan menjabar sebagai kepala komunitas Intelejen AS (IC) yang beranggotakan 17 organisasi intelijen, salah satunya adalah Badan Intelejen PUsat (CIA). 

DNI berwenang untuk mengarahkan dan mengawasi program Intelijen Nasional (National Intelligence Program/ NIP). DNI juga berperan dalam menasehati Presiden AS terkait masalah intelijen dan keamanan Nasional. 

BACA JUGA: Teori Konspirasi Joe Biden Presiden AS versi Nessie Judge, Mind-blowing!

Tokoh lain yang ditunjuk Biden

Ada beberapa tokoh lain yang telah ditunjuk Biden untuk masuk dalam kabinetnya. Beberapa diantaranya adalah pengacara kelahiran Kuba, Alejandro Mayorkas untuk memimpin Departmen Keamanan Dalam Negeri. Ia adalah orang latin pertama dalam pemerintahan AS. 

Selain itu, nama lain yang masuk dalam kabinet Biden adalah mantan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry sebagai utusan atau duta khusus iklim. Sementara itu, untuk posisi Duta Besar PBB dengan status anggota, Biden telah mengusulkan nama Linda Thomas - Greenfield. Dan Jake Sullivan yang akan diangkat menjadi penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih.