Heboh WhatsApp Pasang Iklan di Koran Minta Pengguna Gak Pindah ke Telegram, Wadidaw

Salah satu platform raksasa WhatsApp membuat kehebohan dimana baru saja memasang sebuah iklan di koran dan meminta para pengguna untuk gak pindah ke Telegram gaes. Hal ini tentu saja menjadi sebuah bulanan baik dari netizen maupun media.

Seperti yang kita ketahui jika WhatsApp sendiri baru saja membuat sebuah perencanaan untuk membagikan data ke Facebook gaes. Hal ini tentu saja menjadi kontroversi dan mendapatkan banyak sekali kecaman dari para penggunanya.

Walaupun begitu WhatsApp sendiri sempat menjelaskan jika mereka ingin pengguna dapat merasakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat di platform tersebut. Namun akhirnya mereka pun menunda untuk pemberlakuan kebijakan terbarunya.

Belum selesai dari masalah pertama, justru WhatsApp sendiri sudah membuat kehebohan lagi dengan memasang sebuah iklan di koran dan meminta para pengguna untuk tidak pindah ke Telegram gaes.

Iklan WhatsApp minta jangan pindah ke Telegram

Iklan tersebut pertama kali muncul di koran India. Bahkan mereka membuat sebuah iklan berukuran satu halaman penuh gaes. Tidak hanya satu media saja, namun beberapa media pun mereka taruh iklan tersebut.

Dikabarkan jika iklan yang dibuat oleh WhatsApp disebar dalam 10 surat kabar berbahasa Inggris dan Hindi. Ternyata hal tersebut adalah upaya dari WhatsApp untuk memberikan klarifikasi terhadap kebijakan mereka yang menjadi kontroversi dalam beberapa minggu terakhir.

Dituliskan dalam iklan tersebut jika WhatsApp tidak bisa melihat pesan pribadi dan juga mendengar panggilan pengguna. Hal itu pun berlaku juga untuk Facebook. Bahkan setiap dokumen yang dikirim ke teman dan juga keluarga selalu dilindungi.

"WhatsApp tidak dapat melihat pesan pribadi Anda atau mendengar panggilan Anda, begitu pula Facebook. Setiap pesan pribadi, foto, video, pesan suara dan dokumen yang Anda kirim ke teman, keluarga dan rekan kerja Anda secara pribadi atau grup obrolan dilindungi oleh enskripsi ujung-ke-ujung" tulis Iklan tersebut.

Meskipun klarifikasi sudah dilakukan, para pengguna sendiri sudah terlanjur untuk salah mengartikan maksud dari kebijakan perusahaan tersebut. Apalagi ditambah mereka mempunyai rekam jejak dalam pelanggaran mengenai privasi gaes.

Sekarang banyak orang yang sudah pindah ke Telegram. Pendiri Telegram sendiri mengatakan jika perpindahan pengguna WhatsApp ke platform miliknya adalah rekor terbesar yang pernah dicapainya. Bayangkan saja dalam waktu 72 jam, sudah ada 25 juta pengguna baru gaes.

Semoga saja hal ini bisa dijadikan pelajaran kepada perusahaan lainnya jika ingin memberikan sebuah kebijakan, sampaikanlah dengan jelas. Untuk para pengguna juga harus membaca kebijakan tersebut lebih teliti lagi ya gaes.