Profil dan Pendidikan Marko Djuliarso, Insinyur Indonesia yang Ikut Bangun Roket NASA Gaes

Profil dan Pendidikan Marko Djuliarso, Insinyur Indonesia yang Ikut Bangun Roket NASA Gaes

Profil dan Pendidikan Marko Djuliarso, Insinyur Indonesia yang Ikut Bangun Roket NASA Gaes

Profil dan Pendidikan Marko Djuliarso, Insinyur Indonesia yang Ikut Bangun Roket NASA dalam Kolase Foto (Foto: Berbagai sumber)


Berikut profil dan pendidikan Marko Djuliarso, insinyur asal Indonesia yang ikut membangun roket NASA. 

Nama Marko Djuliarso baru-baru ini mencuri perhatian publik karena menjadi anggota tim pembuat roket di Badan Antariksa AS (NASA) pada misi ke bulan tahun 2024 mendatang. Ia terlibat dalam proyek pembuatan komponen rocket space launch system gaes.

"Vokus pada penjadwalan, biaya, kualitas. Selain itu juga banyak menganalisa data," ungkap Marko.

BACA JUGA: Mengenal Sosok Koesni Harningsih, Istri Moeldoko yang Disorot Netizen, Sederhana dan Santun Gaes

Sebelumnya, Marko juga mengerjakan berbagai proyek seperti proyek pesawat komersial tipe 787 dan 777 di Italia dan Seattle. Gak cuma itu aja gaes, ia juga terlibat dalam proyek silver line windows, ST Electronics, dan masih banyak lagi. 

Makin penasaran dengan sosoknya? Berikut adalah profil dan pendidikan Marko Djuliarso yang berhasil dirangkum KUYOU. 

Berasal dari Jakarta, Indonesia

Marko Djuliarso berasal dari Jakarta, Indonesia. Namun, Ia dan istrinya kini pindah ke New Orleans gaes. 

Latar belakang pendidikan Marko Djuliarso

Marko Djuliarso menempuh pendidikan SMA di Indonesia, yakni di SMUK Rirta Marta BPK Penabur. Marko Djuliarso kemudian melanjutkan pendidikannya ke beberapa universitas ternama. 

Ia pernah mengenyam pendidikan di Nanyang Technologi University, Singapore dengan jurusan Computer Integrated Manufacturing. Ia juga pernah mengenyam pendidikan System Engineering di Universitas Southern California. 

Sempat mengirim 100 lamaran kerja setiap minggu 

Sebelum terlibat dalam beberapa proyek dan mendapat pekerjaan, Marko sempat mengalami perjalanan karir yang nggak mulus gaes. 

Saking sulitnya, Ia mengungkap bahwa harus rela mengirim 100 lamaran pekerjaan ke Amerika Serikat dalam seminggu. Hal tersebut ia lakukan selama sebulan.

"Selama sebulan saya kira-kira setiap minggu mungkin apply 100 pekerjaan," ungkapnya. 

BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Lagu 90-an Lebih Baik dari Sekarang, Setuju Gak?

Bekerja di Boeing selama 10 tahun

Dari situlah, usahanya mulai membuahkan hasil. Ia pun mendapat pekerjaan dari Boeing saat ia bekerja di sebuah perusahaan produksi jendela di Dallas, AS. 

Marko diketahui bekerja di Boeing selama 10 tahun 6 bulan. Hal tersebut tercatat melalui Linked in miliknya. 

Selama bekerja di Boeing, ia terlibat dalam beberapa proyek penerbangan. Diantaranya seperti pesawat komersial 787 dan 777. 

Ikut dalam proyek NASA

Nama Marko Djuliarso tercatat menjadi tim pembuat roket di Badan Antariksa AS (NASA) pada misi ke bulan tahun 2024 mendatang. Ia terlibat dalam proyek pembuatan komponen rocket space launch system gaes.

Roket tersebut dikatakan sebagai roket NASA paling kuat. Bahkan rencananya roket tersebut ditargetkan nggak cuma terbang ke Bulan, melainkan hingga ke Planet Mars. 

BACA JUGA: Video Klarifikasi Nadya Arifta Melalui sang Paman Firdauz Wibowo: Kami Sih Positif Aja...

Nah itu dia gaes, profil soal Marko Djuliarso, insinyur asal Indonesia yang ikut dalam proyek peluncuran roket di Badan Antariksa AS (NASA).




Marko DjuliarsoProfil Marko DjuliarsoSosok Marko DjuliarsoPendidikan Marko DjuliarsoFakta menarik Marko DjuliarsoInsinyur Indonesia Bangun Roket NASARoket NASA

Share to: