Viral Pesan WhatsApp Tape Singkong Bisa Hilangkan Khasiat Vaksin COVID19, Fakta atau Hoaks?

Baru-baru ini sebuah pesan WhatsApp yang menyebut bahwa tape singkong bisa mempengaruhi khasiat vaksin COVID19 viral di media sosial nih gaes. 

Dalam pesan viral itu, si penulis mengatakan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan suntik vaksin COVID19 tidak boleh mengonsumsi tape singkong gaes

BACA JUGA: Fakta Dugaan Operasi Plastik Aurra Kharishma Menurut Netizen, Terbaru Viral Busana Sate

Gak cuma itu aja, si penulis pesan juga mengatakan selama 5 bulan orang yang sudah mendapatkan vaksin tidak boleh meminum minuman alkohol gaes.

"Info setelah vaksin Covid19 2021 buat yang ikutan Vaksin.. Gak boleh makan TAPE SINGKONG. Oh iya, selama 5 bulan tak boleh minum yg mengandung alkohol. Termasuk tape. Ini sangat penting, Krena fungsi vaksin akan hilang total jikalau kita konsumsi alkohol.. Kabarin ke orang tua tersayang, kerabat tercinta.. Thanks," bunyi pesan itu. 

Lalu apakah benar tape singkong bisa mengakibatkan khasiat vaksin COVID19 hilang? Daripada penasaran, yuk simak faktanya menurut Juru Bicara Vaksin COVID19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi berikut ini. 

BACA JUGA: Viral Video Pemuda Buang TV ke Sungai Demi Konten, Netizen Auto Emosi Gaes

Pesan WhatsApp Tape Singkong Bisa Pengaruhi Vaksin Hoak 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengkategorikan bahwa pesan viral itu adalah HOAKS gaes.

Tak ada Uji Klinis Tape Singkong Pengaruhi Khasiat Vaksin COVID19

Pasalnya, menurut Juru Bicara Vaksin COVID19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan sampai saat ini tidak ada uji klinis soal tape singkong yang bisa mempengaruhi khasiat vaksin gaes

BACA JUGA: Fakta-fakta Tukar Uang Rp 75 Ribu 100 Lembar Viral TikTok, Bisa Buat Transaksi?

"Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa informasi itu tidak benar. Dia menegaskan hingga saat ini tidak ada uji klinis terkait hal tersebut dan masyarakat diminta tak perlu menyebarkan pesan serupa ke pihak lain," tulis Kominfo seperti dilansir dilaman resminya yang bermana kominfo.go.id.