Baru-baru ini kasus Anak Saya Diperkosa tengah viral dan trending di Twitter. Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri tersebut merupakan kasus lama yang terjadi pada 2019 dan hingga kini masih belum selesai.
Kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa' viral setelah kembali diungkap oleh Project Mulatatuli pada 6 Oktober 2021 lalu. Kasus ini menjadi trending di Twitter dan telah diwarnai oleh 10,1 ribu lebih cuitan.
Dalam tulisan bertajuk 'Tiga Anak Saya Diperkosa' yang diunggah oleh Multatuli Project tersebut, sang ibu bernama Lydia (bukan nama sebenarnya) mengungkap bagaimana awal mula kasus pemerkosaan ketiga anaknya tersebut terungkap.
Lydia pertama kali mengetahui pemerkosaan tersebut ketika salah satu anaknya mengaku mengalami sakit di organ vitalnya. Saat diminta bercerita, anak sulungnya mengaku bahwa ayah mereka atau mantan suami Lydia yang kini bekerja sebagai ASN itulah yang memperkosa mereka.
BACA JUGA: Ibu yang Laporkan Kasus 'Tiga Anak Saya Diperkosa' Dituduh Alami Ganguan Jiwa, Netizen Geram
Sempat diancam oleh terduga pelaku
Saat melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Luwu Timur, Lydia sempat mendapat tekanan dan ancaman oleh terduga pelaku.
Saat itu, Lydia diancam terduga pelaku akan menghentikan nafkan bulanan kepada ketiga anaknya jika Lydia meneruskan proses pemeriksaan ke Makassar.
Sebelumnya, Lydia juga mendapat dampratan dari terduga pelaku dan dituduh mengajarkan ketiga anaknya memfitnah dan mengadu. Lydia juga dinilai menjadi ibu yang tak becus mengasuh anak-anaknya.
BACA JUGA: Awal Mula Kasus Tiga Anak Saya Diperkosa: Korban Anak di Bawah Umur Viral di Twitter
Kasus penyelidikan dihentikan begitu saja
Meski sudah melalui serangkaian proses hingga visum, kasus pemerkosaan tersebut telah dihentikan berdasarkan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan pada 19 Desember 2019.
Sebagai ibu yang mengetahui dan menyimpan semua bukti kuat, lydia tak puas dengan hasil tersebut. Menurutnya, ia justru menemukan beragam kejanggalan saat melalui proses penyelidikan kasus pemerkosaan ketiga anaknya. Seperti visum ketiga anaknya yang menunjukkan tak mengalami kekerasan apapun.
Kasus lama yang diabaikan
Belum puas dengan hasil tersebut, Lydia akhirnya berusaha mencari keadilan ke Kota Makassar dan mendatangi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makssar melalui Koalisi Bantuan Hukum Advokasi Kekerasan Seksual Terhadap Anak.
Pada 26 Desember 2019, Lydia ditemani LBH Makassar meminta gelar perkara khusus atas penghentian penyelidikan di Polres Luwu Timur. Mereka juga menyertakan beragam bukti kuat yang dipegang Lydia berupa foto-foto luka di organ vital ketiga anaknya.
Namun, pihak kepolisian seolah abai dengan kasus tersebut. Hal tersebut makin terlihat ketika Polda Sulawesi Selatan juga merekomendasikan Polres Luwu Timur untuk tetap menghentikan proses penyelidikan atas laporan pencabulan tersebut.
Rezky Pratiwi dari LBH Makassar menilai bahwa terdapat keberpihakan polisi dan Pusat Pelayanan Luwu Timur kepada terduga pelaku. Proses penyelidikan kasus tersebut juga dinilai cacat administrasi atau maladministrasi.
BACA JUGA: Memanas, Unggahan Project Multatuli Hilang Setelah Bagikan Kasus Viral Tiga Anak Saya Diperkosa
Itulah sedikit penjelasan singkat terkait viralnya kasus "Tiga Anak Saya Diperkosa" yang trending di Twitter. Hingga kini, terduga pelaku yang tak lain adalah ayah tiga anak tersebut masih bebas berkeliaran dan Ibu 3 anak ini masih mencari keadilan untuk anak anaknya.
Share to:
Related Article
-
Awal Mula Pelecehan Seksual Teror Sperma di Semarang, Pelakunya Seorang Dokter Gaes
Update|September 15, 2021 07:00:00