Berikut Adalah 4 Negara yang Mendeteksi Omicron, Varian Baru Kelima Covid-19

Berikut adalah daftar empat negara yang sudah mendeteksi hadirnya Omicron, varian baru kelima Covid-19 atau Virus Corona gaes!

Keempat negara yang sudah mendeteksi kehadiran Omicron adalah Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong.

Penemuan ini pun membuat berbagai negara untuk menutup perjalanan dari Afrika selatan (Afsel), sebagai tempat pertama virus baru ini ditemukan. Meski begitu, ahli epidemiologi memperingatkan bahwa pembatasan perjalanan tersebut mungkin sudah terlambat untuk dilakukan.

Baca Juga: Fakta-Fakta Omicron, Jenis Virus Corona Baru yang Masuk Kategori Variant Of Concern WHO

"Kemungkinan besar virus ini sudah ada di tempat lain. Jadi jika kita menutup pintu sekarang, mungkin sudah terlambat," kata Ben Cowling, ahli epidemiologi dari Universitas Hong Kong.

Apa Itu Omicron?

Omicron adalah jenis virus Corona baru kelima yang masuk dalam kategori Variant Of Concern (VOC) WHO. 

Kelompok Penasihat Teknis tentang Evolusi Virus Corona (SARS-CoV-2) yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan jenis virus Corona baru bernama Omicron atau Covid-19 B.1.1.1.529 pada Jumat, 26 November 2021.

Baca Juga: Akhirat: A Love Story, Film Drama Fantasi Pertama yang Ceritakan Kisah Pasangan Beda Agama

Menjadi peringatan, Omicron diketahui memiliki sebanyak 50 mutasi dan 32 diantaranya berada pada protein spike (bagian pada virus yang mengikat pada sel manusia.

Fakta lain menyebutkan jika Omicron ini diduga bisa meningkatkan resiko re-infeksi pada penyintas Covid-19.

Daftar 4 Negara yang Mendeteksi Omicron

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, varian baru Covid-19 bernama Omicron ini pertama kali ditemukan di Afrika selatan (Afsel).

Hingga saat ini diketahui bahwa sudah ada 4 negara yang mendeteksi kehadiran jenis virus Corona baru kelima tersebut.

Empat negara yang sudah mendeteksi kehadiran Omicron adalah Belgia, Botswana, Israel, dan juga Hong Kong.

Omicorn diketahui memiliki potensi lonjakan yang lebih drastis dan juga berbeda dari pada virus corona asli.

Baca Juga: Ngaku 'Dikecewakan' Indonesia, Ini Alasan Ragil Mahardika Pindah Kewarganegaraan

Lawrence Young, ahli virologi di Universitas Warwick Inggris bahkan mengungkapkan bahwa ini adalah jenis virus yang paling banyak bermutasi yang pernah mereka lihat.

Alhasil, beberapa negara seperti  India, Jepang, Israel, Turki, Swiss, dan Uni Emirat Arab pun melakukan pembatasan perjalanan.