Mengenal Fenomena Lendir Laut aka Sea Snot yang Mengancam Lautan, Diduga Terjadi Di Bima

Mengenal Fenomena Lendir Laut aka Sea Snot yang Mengancam Lautan, Diduga Terjadi Di Bima

Mengenal Fenomena Lendir Laut aka Sea Snot yang Mengancam Lautan, Diduga Terjadi Di Bima

Kolase Foto Fenomena Lendir Laut aka Sea Snot yang Mengancam Lautan (Foto: Berbagai Sumber)


Teluk Bima NTB kini viral lantaran terjadi fenomena lendir laut atau sea snot. Ini dia penjelasan lengkap tentang fenomena lendir laut atau sea snot yang disebut-sebut mengancam lautan. 

Kondisi laut di Teluk Bima yang tadinya berwarna biru kini berubah menjadi coklat dnegan permukaan air laut dilapisi gelemung-gelembung kecil berbusa, lengket, berlendir, hingga dipenuhi sampah organi dan non organik. 

Fenomena tersebut tentu mengancam beragam kehidupan biota laut baik flora dan fauna di teluk Bima. Pasalnya, lumpur berbentuk agar-agar tersebut bisa menarik virus dan bakteri, termasuk E.coli. Tak cuma itu, manusia lendir laut ini juga bisa membahayakan manusia lho. 

Banyak yang mulai bertanya soal fenomena lendir laut atau sea snot yang kini terjadi di Bima. Mari mengenal fenomena Lendir Laut atau Sea Snot lewat penjelasan berikut ini. 

Mengenal fenomena Sea Snot / Lendir Laut

Menurut penuturan Professor Husyein Erdugan dari Departmen Biologi, Universitas Onsekiz Mart, Lendir Laut atau Sea Snot adalah massa mikroorganisme yang diperkaya oleh komponen limbah yang tak diolah terlebih dahulu dan langsung dibuang ke laut. 

Lendir di sini adalah eksoplisakarida (biomakromolekul yang terdiri dari residu karbohidrat yang dipancarkan oleh mikroorganisme), dan meskipun diperburuk oleh polusi, pada akhirnya lendir ini disebabkan oleh mikroorganisme itu sendiri. 

Lendir tersebut memiliki banyak komponen, dari mulai mikroorganisme seperti virus prokariota, serta senyawa eksopolimer dengan sifat kaloid. 

Penyebab lendir laut

lendir laut terbentuk secara alami ketika alga atau ganggang di laut dipenuhi nutrisi akibat iklim hangat dan pencemaran air. Pengamat lingkungan menyatakan bahwa sampah rumah tangga dna industri menyebabkan fitoplankton membludak. 

Atau bisa dikatakan, perubahan iklim dan pencemarann telah berkontribusi pada proliferasi bahan organik, yang mengandung berbagai macam mikroorganisme dan dapat berkembang ketika limbah yang kaya nutrisi mengalir ke air laut. 

Pertama kali terjadi di Turki

Fenomena lendir laut pertama kali terjadi di Turki pada tahun 2007. Lendir laut ini juga pernah ditemukan di Laut Aegea dekat Yunani. 

Belum lama ini, fenomena lendir laut terjadi di Indonesia, tepatnya di teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lautan Bima yang tadinya biru berubah menjadi coklat berlendir. 

Itulah beberapa informasi terkait lendir laut yang belum lama ini terjadi di Bima, NTB. 




teluk Bima NTBlendir lautapa itu lendir lautmengenal lendir lautpenjelasan lendir lautinformasi lendir laut

Share to: