Art Moments Jakarta 2022 menghadirkan talkshow yang membahas tentang masa depan NFT yang bertajuk 'The Future of NFTs'.
Acara ini menghadirkan beberapa panelis dan juga moderator yang berkompeten di bidang NFT. Tak hanya membahas masa depan NFT, mereka membahas juga NFT sebagai sebuah tren.
Baca Juga: MAJA Labs Dukung Art Moments Jakarta 2022, Hadirkan Misteri "The Flying Triangle" dalam Bentuk VR
Art Moments Jakarta 2022 Hadirkan 'The Future of NFTs'
Art Moments Jakarta 2022 menghadirkan serangkaian acara menarik yang bisa para pecinta seni dan NFT kunjungi. Salah satunya adalah Talkshow "The Future of NFTs".
Talkshow ini digelar di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel The Grand Ballroom pada 5 November 2022. Dan membahas bagaimana NFT di masa depan, serta NFT sebagai sebuah tren.
Dalam Talkshow ini, Art Moments Jakarta menghadirkan panelis dan moderator yang berkompeten di bidang NFT. Mereka adalah Founder MAJA Labs dan juga Task Force Web3 ICCN, Adrian Zakhary, NFT creator, Mario Genesis, Illustrator dan Graphic Design, Tommy Chandra.
Lalu ada Head of Growth of TZ APAC, David Tng, serta perwakilan dari IDNFT Community, Mamedz selaku moderator.
Art Moments Jakarta 2022 sendiri berlangsung pada tanggal 4-6 November 2022 di Grand Ballroom, Sheraton Grand Jakarta Gandaria City dan Gandaria City Hall.
Acara ini merupakan bursa seni yang mendukung perkembangan ekosistem seni yang terdiri atas galeri, seniman, kolektor, serta komunitas seni di Asia Tenggara.
NFT di Masa Depan
Founder MAJA Labs dan juga Task Force Web3 ICCN, Adrian Zakhary membahas mengenai masa depan NFT, salah satunya adalah NFT Art.
Adrian mengatakan bahwa NFT Art memiliki banyak fungsi khususnya bagi para seniman. Fungsi tersebut adalah NFT Art bisa menjadi sertifikat kepemilikan karya, serta yang kedua adalah NFT Art bisa menjadi karya kreatif.
"NFT Art itu menjadi banyak fungsi, NFT Art justru sangat berguna bagi artist hari ini. Pertama bisa jadi sertifikat ownership dari sebuah karya. Yang kedua NFT Art bisa jadi sebuah karya kreatif," ucap Adrian.
Adrian mengatakan hal ini menunjukkan bahwa NFT Art bisa memanfaatkan teknologi blockchain yang ada.
"Jadi ada banyak banget bagaimana NFT Art sendiri bisa memanfaatkan teknologi blockchain yang ada hari ini," kata Adrian.
Sementara itu, Illustrator dan Graphic Design, Tommy Chandra mengibaratkan NFT di masa depan seperti sebuah seleksi alam. Mereka yang masih berkecimpung di dunia NFT di masa depan adalah mereka yang memang tetap berkreasi dan mempunyai tujuan agar ekosistem NFT tetap hidup. Jadi, NFT di masa depan bukan lagi sebuah tren ataupun fomo.
"Kalau mau dibilang kasarnya kayak seleksi alam ya. Jadi memang yang bertahan adalah yang memang tetap kreasi dan yang memang maksudnya punya tujuan. Tanda kutip yang mulia, yang ingin Web3 itu tetap ada, NFT ekosistemnya tetap hidup," ucap Tommy.
NFT creator, Mario Genesis melihat bahwa NFT di masa depan itu NFT sebagai teknologi, bukan lagi sebagai art atau seni.
"Untuk orang awam juga yang masih belum terjun ke NFT ini mungkin sebatas kayak NFT itu art, mungkin bisa lebih dari itu karena itu (NFT) adalah teknologi," ujar Mario.
Head of Growth of TZ APAC, David Tng memprediksi bahwa NFT di masa depan sebagai praktik baru dalam seni menggunakan teknologi blockchain.
"Jadi ya saya bisa memprediksi masa depan apa yang saya lihat adalah bahwa (NFT) praktik baru dalam seni dengan penggunaan blockchain," ucap David.
Share to:
Related Article
-
Fakta Dibalik Habib Rizieq Tersangka Kerumunan, Apa Kata FPI?
Update|December 11, 2020 05:00:00