Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus berupaya untuk memerhatikan setiap lapisan masyarakat di Solo, termasuk para seniman.
Pemkot Solo pun menyediakan wadah untuk seniman lokal Solo berkreasi dengan menghadirkan beberapa lokasi mural art di Solo.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Pastikan Islamic Center di Solo Akan Dibangun
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan ada beberapa titik yang bisa dimanfaatkan oleh para seniman mural. Seperti di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Nonongan, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Ir Juanda dan juga di Overpass Manahan.
Mural yang berada di Jalan Gatsu dan Kemlayan tak hanya memiliki fungsi estetik, mural yang diinisiasi oleh Solo is Solo itu juga mampu menangkap sejarah kota yang dinamis.
Di sepanjang kawasan Gatsu dan Kemlayan pengunjung yang lewat disuguhkan berbagai peristiwa sejarah, beberapa di antaranya mural bertema penangkapan Diponegoro. Mural itu dibuat hitam putih, namun dibuat dengan cukup detail seperti adanya kehadiran Raden Saleh, pelukis kenamaan masa Hindia Belanda.
Foto: Istimewa
Tokoh-tokoh politik juga digambarkan menurut periodisasi masa hidup mereka saat berkontribusi terhadap pembangunan di wilayah Hindia Belanda maupun ketika sudah menjadi Indonesia.
Baca Juga: Taman Cerdas Panularan, Ruang Edukasi dan Bermain Anak di Kota Solo
Misalnya, mural yang menggambarkan Daendels lengkap dengan pakaian ala kompeni Inggris. Meski dengan sistem kolonial, Daendels ‘berjasa’ membuat beberapa infrastruktur di masa lalu. Rentang waktu setelahnya, ditampilkan mural Ir Sutami yang merupakan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia andalan Presiden Soekarno.
Share to:
Related Article
-
Biodata dan Profil Erika Karata: Umur, Agama dan Karier, Aktris Selingkuhan Masahiro Higashide
Update|January 20, 2022 20:02:16