Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Psychiatry Research pada Juli 2023 menemukan, remaja yang kecanduan TikTok mempunyai kondisi kesehatan mental yang buruk.
Studi dengan judul TikTok use and psychosocial factors among adolescents: Comparisons of non-users, moderate users, and addictive users ini menggunakan sampel 1.346 remaja. Dalam studi ini, 51,8 persen merupakan remaja perempuan dan 48,2 persen merupakan remaja laki-laki.
Hasilnya, pengguna yang sudah kecanduan TikTok menunjukkan kondisi kesehatan mental lebih buruk daripada mereka yang tidak menggunakan maupun bermain TikTok dalam waktu wajar.
Baca Juga: Rawan Gangguan Mental, Gen Z Dianggap Susah Berkembang
Kondisi kesehatan mental yang dimaksud dalam penelitian terdiri atas berbagai hal, seperti tingkat depresi, kecemasan, stres, kesepian, kecemasan sosial, masalah perhatian, kepuasan hidup, serta kualitas tidur yang lebih rendah.
Foto: Freepik
Tak hanya itu, remaja yang kecanduan TikTok juga menghadapi stres akademis yang lebih tinggi dan kinerja akademis lebih buruk. Penelitian menunjukkan, mereka yang sudah kecanduan TikTok lebih banyak menjadi korban perundungan dan mempunyai hubungan dengan orangtua lebih buruk.
Secara keseluruhan, studi ini mengindikasikan bahwa pengguna TikTok yang kecanduan, mengalami situasi lebih tidak menguntungkan dalam hal kesehatan mental, keluarga, dan kondisi sekolah.
Pakar Ungkap Kecanduan TikTok Bisa Bikin Gampang Depresi
Foto: Forbes
Pakar psikologi asal Amerika Serikat, Dr Jean Twenge menyatakan algoritma TikTok merupakan sesuatu yang sangat canggih dan melekat, terutama pada remaja. Hal ini akan membuat remaja akan terlibat dalam platform dan mempunyai jam menonton (watch time) lebih lama.
Dalam laporan tahunan 2022, para pengguna TikTok menghabiskan rata-rata satu setengah jam per hari.
“Banyak remaja menggambarkan pengalaman menggunakan TikTok dan berniat menghabiskan waktu 15 menit, lalu menghabiskan dua jam atau lebih. Hal ini menjadi masalah karena semakin banyak waktu yang dihabiskan seorang remaja di media sosial,” ungkap Twenge dilansir Kompas.com.
Baca Juga: Lebih dari 17 Juta Remaja Indonesia Rawan Terkena Gangguan Mental
Twenge menjelaskan, bahwa remaja yang sudah kecanduan TikTok akan meningkatkan peluang untuk mengalami depresi. Menurut para psikolog, tingkat depresi di kalangan remaja juga mengalami peningkatan, seiring pertumbuhan ponsel pintar dan media sosial pada 2012.
Share to:
Related Article
-
Biodata Joko Suprihatin, Lengkap Umur dan Agama, Kontestan Indonesian Idol Tolak Titanium Tiket
Update|December 01, 2020 20:59:19