Di tengah gemerlapnya industri film, Bandung Film Commission (BFC) tidak hanya berkutat dengan produksi film, tetapi juga membuka pintu bagi masyarakat untuk menjelajahi dunia perfilman melalui program literasi.
Salah satunya adalah program penerbitan zine yang mengundang para pecinta film untuk mengungkapkan pandangan pribadi mereka tentang dunia sinematik.
Baca Juga: Film Exhuma Jadi Film Korea Terlaris di Indonesia Usai Raih 2 Juta Penonton
Zine, yang diberi nama "Break From Cinema", menjadi wadah ekspresi bagi mereka yang ingin berbagi ulasan film, menganalisis tren dalam industri, atau bahkan mengeksplorasi sejarah perfilman.
Lewat zine ini, BFC merangkul keberagaman pandangan, juga memberikan ruang untuk mempromosikan karya-karya film independen yang mungkin belum dikenal luas.
Bandung Film Commission (BFC), berdiri secara legal sebagai perkumpulan badan hukum di tahun 2019. BFC merangkul komunitas, rumah produksi, pekerja film, dan akademisi. Kerja kolektif yang dijalankan BFC sebetulnya sudah berjalan sudah lama, bahkan dari sebelum tahun 2015 dengan nama Bandung Film Council.
“Jadi Bandung Film Council saat itu merespon ketiadaan, apa ya, bisa dikatakan hub para pelaku atau penggiat film di kota Bandung. Kami punya keinginan untuk bisa membuat ekosistem di Bandung, supaya memang bisa hidup pelaku filmnya.” ungkap Program Director BFC, Gifar Abdalah Abisena, saat ditemui pada Kamis, (22/2).
Salah satu kegiatan utama BFC adalah program literasi, yang meliputi diskusi film, workshop, dan penerbitan zine. BFC juga aktif dalam program pendidikan, seperti masterclass untuk pelaku perfilman tingkat menengah dan fasilitasi produksi film omnibus yang bertujuan untuk mengangkat budaya Jawa Barat.
Program SIMKURING (Sinema Kuriling) juga menjadi bagian dari upaya BFC dalam memperkenalkan sinema Indonesia kepada masyarakat umum, khususnya di daerah-daerah di Jawa Barat.
Baca Juga: Film Jatuh Cinta Seperti di Film-film Akan Tayang di Netflix Mulai 29 Maret 2024
BFC tidak hanya bertujuan untuk menciptakan karya-karya sinematik yang beragam, tetapi juga untuk menjadikan seni perfilman lebih terjangkau bagi semua orang. BFC berusaha untuk menjadikan Bandung sebagai pusat kegiatan perfilman yang berdaya saing.
Penulis: Mumtazhana Rahmanaisha Sabira, President University Student
Share to:
Related Article
-
Manjakan Wisatawan, Yogyakarta Operasikan 50 Becak Listrik
Update|April 11, 2024 18:00:00