Helfi Kardit, sutradara dari film Menjelang Magrib tak terima dengan list yang menyebut filmnya layak diboikot.
Film yang dibintangi oleh Novia Bachmid menurutnya jauh dari anggapan orang tentang eksploitasi agama.
Baca Juga: Leo Pictures Ungkap Tak Ada Maksud Melecehkan Agama di Film Kiblat
Diketahui, film horor religi menjadi perhatian ketika film Kiblat dianggap eksploitasi agama dan kampanye hitam terhadap agama.
Helfi menjelaskan bahwa filmnya sama sekali tidak mencampuri isu agama dan bukanlah film horor religi. Helfi menilai postingan @aresdimahdi di media sosial tak bisa dibenarkan.
"Ada postingan film 'Menjelang Magrib' masuk daftar film yang mengeksploitasi agama," ungkap Helfi Kardit.
"Itu yang memposting mengklaim sebagai ahli agama, namun saya sendiri tidak begitu mengenal orang tersebut. Saya ingin menjelaskan bahwa film 'Menjelang Magrib' bercerita tentang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung di rumah pasung dalam konteks kepercayaan mistis dan tahayul," jelasnya.
Helfi menerangkan filmnya mengangkat tema sosial dan kemanusiaan, tidak ada hubungannya dengan isu agama.
"Film ini sebenarnya tentang tema sosial dan hak asasi manusia, sebuah cerita tentang bagaimana hak-hak asasi manusia dikekang oleh kepercayaan mistis dan tahayul di masyarakat," paparnya.
"Film ini berbicara tentang budaya bukan agama. Di dalam film 'Menjelang Magrib' tidak ada adegan shalat yang dikejar setan atau hantu, tidak ada pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran," tambah Helfi.
Helfi merasa bahwa pemilik akun @aresdimahdi belum menonton film "Menjelang Magrib" dan hanya menilainya dari judulnya saja.
"Saya rasa orang yang memposting dan memberikan komentar belum menonton film 'Menjelang Magrib'. Jika film ini benar-benar mengeksploitasi agama, pasti sudah mendapat protes sejak dua tahun yang lalu saat pertama kali tayang. Mereka ini hanya ikut-ikutan tanpa pemahaman yang cukup tentang dunia perfilman untuk memberikan penilaian," jelasnya.
"Jika film ini benar-benar mengeksploitasi agama, tidak mungkin film ini masih diminati di negara-negara mayoritas Muslim," tegasnya.
Helfi juga tidak ingin mengomentari film lain yang masuk dalam daftar boikot dari akun tersebut. Baginya, jika film sudah lulus sensor dan tayang di bioskop, maka sudah melewati proses yang sesuai.
"Saya tidak akan mengomentari film-film lain yang dianggap mengeksploitasi agama, tetapi jika film itu sudah tayang di bioskop, itu artinya sudah melewati proses sensor. Di lembaga sensor juga ada divisi yang mewakili semua agama untuk menilai apakah film tersebut melanggar aturan agama atau tidak. Jika sudah tayang di bioskop, artinya tidak ada masalah dengan lembaga sensor. Semoga hal ini tidak menghambat kreativitas para pembuat film dalam berkreasi," kata Helfi.
Meskipun sudah tidak tayang di bioskop, film "Menjelang Magrib" masih mendapat perhatian. Film ini juga tayang di platform streaming Planet Horror di Spanyol.
Baca Juga: Buntut Kontroversi Film 'Kiblat', LSF Bakal Perketat Aturan Sensor Soal Poster
"Platform digital ini berada di bawah akuisisi AMC Network. Film 'Menjelang Magrib' juga akan tayang di bioskop di Turki pada tanggal 16 Agustus, dan sedang dalam tahap pembicaraan dengan distributor di Arab Saudi dan Thailand. Jika benar film ini mengeksploitasi agama, tidak mungkin film ini masih diminati di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim," pungkasnya.
Share to:
Related Article
-
Jauh dari Ekspektasi, Film Joker Folie a Deux Dikritik Kritikus
Film|October 11, 2024 13:00:00