Blockchain Indonesia Disebut Sudah Berkembang, Adrian Zakhary Ungkap Ada Peran Pemerintah hingga Komunitas

None Group, perusahaan blockchain, telah meluncurkan laporan Blockchain Critical Trend 2024 yang menyoroti ekosistem blockchain yang sedang berkembang di Taiwan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dalam laporan setebal 147 halaman ini, ada banyak hal yang dibahas, termasuk tren-tren utama, kerangka peraturan, dan peluang-peluang yang muncul, yang melayani dunia usaha, investor, pembuat kebijakan, dan para pecinta teknologi.

Baca Juga: Somnia Luncurkan Blockchain Metaverse, Buka Lapangan Kerja Baru Bagi Konten Kreator

Laporan ini juga menggarisbawahi kemajuan Asia Tenggara sebagai pusat keuangan global, yang diperkuat oleh lanskap keuangannya yang unik dan jumlah pengguna internet aktif yang mencapai 400 juta orang.

Khusus Indonesia, None Group menyoroti Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti) yang berfokus pada perizinan dan kepatuhan pertukaran mata uang kripto, dengan strategi blockchain nasional yang menekankan dukungan pemerintah.

Selain itu, disoroti pula sektor jasa keuangan, logistik, dan e-commerce di Indonesia mengalami adopsi blockchain yang signifikan, didukung oleh inisiatif pemerintah. Serta dari segi inovasi, Indonesia mengembangkan platform blockchain untuk verifikasi identitas digital dan mengamankan transaksi, mengintegrasikan AI dan IoT.  

Pakar digital, Adrian Zakhary mengatakan perkembangan blockchain di Indonesia kini sudah memasuki tahap membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.

"Perkembangan blockchain di Indonesia tidak hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan," ungkap Adrian Zakhary.

Founder MAJA Labs itu juga menyebut peran pemerintah, pelaku dan komunitas menjadi kunci blockchain yang mulai diterima masyarakat.

Baca Juga: Pakar Ungkap Blockchain Miliki Sistem yang Aman dan Minim Terjadi Penipuan

"Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan komunitas Web3 menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi blockchain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," sebut Adrian.