Cara Sahila Hisyam Dalami Profesi Kuncen di Film 'Pusaka'

Aktris Sahila Hisyam menjadi salah satu pemeran di film 'Pusaka' yang akan tayang di bioskop mulai 18 Juli 2024.

Di film ini, Sahila akan berperan sebagai Mayang, seorang arkeolog, yang juga bisa disebut sebagai 'kuncen' atau juru kunci dari benda-benda pusaka yang ada di dalam rumah tua milik Risang Wisangko.

Baca Juga: Sinopsis Film 'Pusaka' Tayang Juli 2024, Kisahkan Kutukan Barang Bersejarah

Sahila pun mengaku tertarik dengan karakter Mayang,  karena ia menganggap Mayang memiliki peran penting di film tersebut.

"Aku tertarik dengan karakter Mayang bahkan sebelum baca skripnya secara full. Karena aku merasa karakter Mayang ini cukup penting di film Pusaka, istilahnya kayak kunciannya lah," ujar Sahila, Kamis (4/7).

Untuk mendalami karakter Mayang, Sahila melakukan berbagai persiapan, termasuk menonton seri dokumenter di Netflix bertemakan arkeolog. Selain itu, dia juga sering berkonsultasi dengan sang sutradara Rizal Mantovani serta pelatih akting yang membantunya mendalami peran sebagai seorang arkeolog.

"Aku sempet nonton seri Netflix tentang benda-benda kuno yang ditemukan di piramida. Terus aku juga konsultasi dengan Mas Rizal dan acting coach, lebih untuk background karakter," jelasnya.

Sahila mengakui bahwa proses syuting film 'Pusaka' sangat berkesan baginya. Sebab selain menjadi arkeolog, dia juga memainkan beberapa scene action dengan koreografi aksi yang cukup menantang.

"Di dalam film Pusaka ini aku mendapatkan pembelajaran juga dari sisi koreografinya sih, karena memang lumayan intens kejar-kejaran. Jadi emang koreografinya ini sesuatu yang baru untuk aku," katanya.

Sahila juga merasa bangga dapat bekerja sama dengan sutradara ternama Rizal Mantovani. Sebab Rizal juga aktif melakukan pendekatan dalam proses pengambilan gambar serta sering melalukan diskusi mendalam sebelum melakukan adegan, yang membuatnya merasa nyaman dan terbantu dalam proses syuting.

Sementara itu, film Pusaka sendiri mengisahkan tentang rumah besar milik kolektor bernama Risang Wisangko (Slamet Rahardjo) yang perawatannya lalu dilanjutkan kedua anaknya, Randi Wisangko (Bukie Basudewa Mansyur), dan Bian Wisangko (Shofia Shireen).

Selama merawat rumah tersebut, Randi dan Bian dibantu Prof Dirga (Joseph Kara), Mayang (Sahila Hisyam) dan Darmo (Coki Anwar). 

Rumah tersebut akan direnovasi dan dipugar menjadi museum. Didalam rumah tersebut terdapat banyak arca, prasasti dan berbagai senjata berumur ratusan tahun lamanya.

Sekelompok pekerja yang dipimpin Nina (Shareefa Daanish) beranggotakan Hanna (Susan Sameh), David (Ajil Ditto), Sandra (Ully Triani) dan Ade (Ikhsan Samiaji) sedang melakukan survei menghitung perkiraan renovasi dan pemugaran.

Mereka juga mendata barang-barang bersejarah yang tidak semestinya dimiliki pribadi. Namun kutukan terlepas dari sebuah benda pusaka yang telah lama singgah di dalam bunker rumah tersebut dan menghadirkan teror yang menyeramkan bagi mereka.

Selain Sahila Hisyam, film ini turut dibintangi Ajil Ditto, Susan Sameh, Shareefa Daanish, Slamet Rahardjo dan masih banyak lagi.