Solois Pamungkas baru saja merilis single 'Putus' yang menjadi single ketiga dari album kelima dirinya yang bertajuk 'Hardcore Romance'.
Single ini dirilis sebulan sebelum peluncuran album 'Hardcore Romance' dari Pamungkas.
Single ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Pamungkas sebagai penulis lagu. 'Putus' membuktikan bahwa Pamungkas mampu menerjemahkan perasaan-perasaan kompleks ke dalam musik yang penuh warna.
“Membuat lagu dengan judul ‘Putus’ sebetulnya sebuah ide dan cita-cita yang sudah lama, karena belum pernah ada yang buat lagu judulnya ‘Putus.’ Jadi, sebagai songwriter ada sebuah challenge tersendiri untuk gue bisa bikin bagaimana kata ‘Putus’ menjadi wajar didengar. Gue orang yang suka sekali bahasa Indonesia. Arti dalam kata-kata bahasa Indonesia bisa punya banyak makna, dan itu yang yang gue suka banget tentang bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sangat puitis,” ujar Pamungkas.
Meski berjudul 'Putus', lagu ini bukan tentang akhir dari sebuah hubungan. 'Putus' adalah lagu tentang perasaan rindu terhadap seseorang yang sangat kamu cintai hingga kamu tidak peduli pada apa pun selain apa yang kamu inginkan.
Lagu tersebut menampilkan eksplorasi Pamungkas terhadap diksi-diksi bahasa Indonesia, dengan beberapa pilihan yang sangat berani.
“Lagu ini judulnya ‘Putus’ tetapi pas didengarkan ternyata bukan tentang putus sebuah hubungan. Sebetulnya ini lagu cinta, liriknya ‘Yang selain dirimu putus, yang selain cintamu, selain bibirmu, dan selain matamu, selain harum tubuhmu, putus.’ Walaupun di bagian akhir gue bilang semua tak lagi sama,” ujar Pamungkas.
Seperti semua karya Pamungkas, Putus lahir dari pemikiran yang mendalam. Dikemas sebagai lagu cinta yang bisa dimaknai banyak orang, lagu tersebut sebenarnya lahir dari kegusaran Pamungkas saat memulai suatu hubungan.
Baca Juga: Jadi Drumer, Pamungkas Umumkan Gabung Band The Krankers
“Sebenarnya ini lahir dari sebuah kekhawatiran. Kekhawatiran bahwa gue tidak dilihat sebagai manusia biasa, sisi manusianya jauh lebih kecil dilihatnya daripada sisi komersilnya. Mungkin itu sebuah kekhawatiran, makanya gue selalu bertanya, apakah gue dilihat sebagai manusia? apakah gue didengarkan sebagai manusia? Lagu ini bentuk kekhawatiran seorang Pamungkas yang bertanya apakah gue juga dilihat sebagai manusia, atau hanya ‘jubahnya’ (sisi luar) saja,” kata Pamungkas.
Share to:
Related Article
-
Profil dan Fakta Nadya Mustika Rahayu, Lahirkan Anak Rizky DA Saat Positif COVID19?
Rizky-Ridho DA|April 14, 2021 11:22:16