Saaih Halilintar diisukan batal untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Saaih sendiri seharusnya menjadi peserta PON XXI setelah berhasil menduduki peringkat pertama dari 16 atlet golf yang masuk dalam daftar peserta.
Baca Juga: Wakili Provinsi Banten, Saaih Halilintar Akan Ikut PON XXI Aceh-Sumut
Namun, masalah administrasi menjadi kendala bagi adik Atta Halilintar itu untuk mengikuti pesta olahraga terbesar di Indonesia ini.
Paulus Rudy, Manajer Tim PON Cabor Golf Provinsi Banten, menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh Saaih Halilintar. Menurutnya, sejak 5 Januari 2024, pihaknya telah memberikan arahan terkait persyaratan administrasi yang perlu dilengkapi.
"Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi KTP atau KIA (bagi yang belum cukup umur), Kartu Keluarga (KK), BPJS, dan NPWP," ujar Paulus Rudy.
Ia juga menambahkan bahwa atlet yang menempati peringkat 1 dan 2 otomatis masuk ke daftar panjang.
"Untuk yang rangking 1 dan 2 akan lolos otomatis ke long list, dan itu sudah kita lakukan. Benar Saaih adalah nomor 1, makanya kita secara fair memasukkan Saaih ke dalam long list. Dalam perjalanannya 16 atlet itu akan kita pantau terus termasuk tidak cuma untuk latihan ya, tapi juga administrasinya," jelasnya dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
Pada awal proses pengisian data, Saaih Halilintar, putra keenam dari keluarga Gen Halilintar, masih berstatus KTP DKI Jakarta. Paulus Rudy mengatakan bahwa saat itu terdapat 7 atlet yang belum melengkapi berkas persyaratan.
"Data dari Saaih adalah KTP dan KK-nya baru kita terima sekitar Maret, itupun sudah kita minta dari Januari," tuturnya.
Paulus Rudy menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan tim dari Saaih Halilintar dan telah berulang kali mengingatkan agar segera melengkapi NPWP dan BPJS.
"Ini tidak hanya ke Saaih, tapi ke yang lainnya juga sama karena di akhir Juli kita harus sudah menyetorkan lima nama yang akan masuk untuk bertanding di PON," jelasnya.
Namun, pada 30 Juli, tim Saaih masih menanyakan apakah NPWP bisa menggunakan milik orang tua.
"Sedangkan dari pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA saya, masih menanyakan 'Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?' Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, 'Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi',"
Pada 1 Agustus 2024, PB PON telah mengeluarkan SK yang memverifikasi para atlet yang lolos untuk bertanding di PON XXI Aceh-Sumut 2024.
"1 Agustus SK-nya sudah jadi dari PB PON kita sudah terima. Kita tanggal 6 Agustus sudah beri informasi atau pernyataan bahwa inilah atlet yang sudah terverifikasi sebagai atlet PON Banten, terima kasih buat yang lainnya," cerita Paulus Rudy.
Sayangnya, dari pihak Saaih baru mengirimkan NPWP dan BPJS pada 1 Agustus, sehingga dianggap terlambat.
"Sedangkan, dari pihak Saaih sendiri tanggal 1 Agustus baru mengirimkan ke saya, ada buktinya juga, NPWP dan BPJS-nya. Ya, saya sudah bilang, 'Sudah telat, mohon maaf. Saya tidak berani mengambil risiko dengan menyertakan pemain yang syaratnya tidak terpenuhi karena itu juga berisiko untuk tim karena kita ada main tim. Apalagi Banten hanya meloloskan dua atlet putra'," tegasnya.
Paulus Rudy pun menyampaikan permintaan maaf kepada Saaih Halilintar dan timnya. "Saya berharap Saaih tidak patah semangat, perjalanan karier atletnya masih panjang," tuturnya.
Share to:
Related Article
-
MGDALENAF Review Indomie Ketoprak di BSD Tangerang, Rasanya Kayak Apa?
MGDALENAF|September 17, 2020 09:25:00