Sindoedarsono Soedjojono atau S Soedjojono dikenal sebagai "Bapak Seni Lukis Modern Indonesia". Perjalanan karirnya yang sangat inspiratif patut dijadikan teladan bagi para seniman di Indonesia.
Untuk mengapresiasi jasa S Soedjojono, Art Jakarta 2024 menghadirkan sesi diskusi yang membahas S Soedjojono dalam sesi Art Jakarta Talk yang bertajuk "Diskusi Buku: S Soedjojono dan Asal Mula Seni Lukis Kontemporer Indonesia" pada Minggu (6/10) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Baca Juga: Jason Ranti X MAJA Labs di Art Jakarta 2024: Padukan Seni Kontemporer dan AR
Sesi diskusi ini menghadirkan Danuh T Pradipta (Dosen seni rupa), Maya Sudjojono (anak S Soedjojono sekaligus pengelola S Soedjojono center) dan dimoderatori oleh Berto Tukan.
Perjuangan S Soedjojono untuk Seni Lukis Indonesia
Danuh T Pradipta menceritakan dalam buku yang sedang dibahas, bahwa S Soedjojono sebagai sosok yang memperjuangkan seni lukis Indonesia di zaman Hindia Belanda.
"Ketika di tahun 1937, dimana kita masih dibawah Pemerintahan Hindia Belanda, ada institusi yang cukup otoritas tentang seni lukis Bataviasche Kunstkring, maka Soedjojono mulai dari situ. Dia bersama pelukis-pelukis berjuang menembus Kunstkring dan berpameran disitu," cerita Danuh di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10).
"Ada misi bahwa dipameran itu bahwa pelukis Indonesia itu lebih baik dari pelukis-pelukis asing yang ada disitu," sambungnya.
Danuh mengatakan dengan S Soedjojono yang berhasil menembus pameran di Bataviasche Kunstkring, sudah memperlihatkan sisi nasionalis dari seorang S Soedjojono.
"Dan terlihatlah sisi nasionalis Soedjojono ketika ia percaya bahwa pelukis Indonesia bisa lebih baik ketimbang pelukis asing di Hindia Belanda pada saat itu," kata Danuh.
Sifat 'Bares' dari S Soedjojono
Sementara itu, Maya Sudjojono mengungkapkan sifat 'Bares' atau jujur pada diri sendiri dari sang ayah menjadi sifat yang harus dicontoh oleh para seniman muda Indonesia.
"Soedjojono mengatakan seniman itu harus Bares (jujur pada diri sendiri), apa yang menjadi pemikiran dan jiwa dari si seniman itu harus dituangkan, entah itu di kanvas, entah itu di lagu, atau kreatif apapun untuk si penikmat seni merasakan jiwa seniman ini," ungkap Maya.
Dalam kesempatan ini, Maya berharap agar sekolah-sekolah di Indonesia memperkenalkan siapa S Soedjojono sebagai "Bapak Seni Lukis Modern Indonesia" dengan cara yang kreatif agar disukai oleh anak-anak muda.
Baca Juga: Eugene Kanagawa Hadirkan Karya 'White Painting' di Art Jakarta 2024
"Kalau disekolah-sekolah tidak diajar siapa Soedjojono maka anak sekolah tidak tahu, tapi bagaimana guru-guru ini juga mau mengajarkan dengan cara yang menarik, bukan hanya teori, jadi harus berkesinambungan edukasinya," harap Maya.
Share to:
Related Article
-
Lawan MONSTA X di Panahan, Jeno 'NCT Dream' Bawa Pulang Medali Emas
Update|January 28, 2020 14:00:00