Pemecatan Shin Tae Yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada Senin, 6 Januari 2025, mengejutkan banyak pihak, termasuk media-media di Korea Selatan. Keputusan tersebut datang hanya beberapa bulan setelah kontrak pelatih asal Korea Selatan ini diperpanjang pada Juni 2024. Banyak media Korea Selatan, seperti Chosun dan KBS, yang merespons keputusan PSSI tersebut dengan membahas secara mendalam terkait kegagalan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024 yang menjadi penyebab utama pemecatan ini.
Dalam pemberitaan yang dilansir oleh media-media tersebut, mereka mengutip rilis resmi dari PSSI yang menyebutkan bahwa alasan pemecatan Shin Tae Yong adalah karena hasil buruk yang diperoleh Indonesia di Piala AFF 2024, di mana Timnas Indonesia gagal melaju ke babak semifinal setelah hanya menempati posisi ketiga di Grup B. Timnas Indonesia pada ajang Piala AFF kali ini menurunkan skuad yang didominasi oleh pemain muda U-22, yang oleh banyak pihak dianggap menjadi salah satu alasan mereka tidak mengirimkan pemain-pemain utama dan berkualitas. Namun, meskipun Timnas Indonesia membawa skuad muda, mereka tetap dianggap harus mampu mencapai hasil yang lebih baik.
Media Korea Selatan, seperti Chosun, mengungkapkan kekecewaan atas kegagalan tersebut dengan mencatat bahwa Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae Yong hanya bisa tersingkir di babak penyisihan grup. Piala AFF 2024 pun dianggap sebagai “Piala Dunia Asia Tenggara,” yang menjadi ajang bergengsi di kawasan ini. Oleh karena itu, kegagalan Indonesia untuk masuk semifinal menjadi bahan perbincangan di Korea Selatan. KBS juga mencatat bahwa Shin Tae Yong berpartisipasi dalam turnamen dengan skuad yang terdiri dari pemain-pemain muda yang sebagian besar berusia di bawah 23 tahun, namun meski demikian, hasil yang buruk tetap menggoyahkan kepercayaan terhadap kepemimpinannya.
Selain itu, media-media Korea juga mengangkat isu tentang mulai tumbuhnya keraguan atas kemampuan strategi yang diterapkan oleh Shin Tae Yong. Meskipun pelatih asal Korea Selatan ini dikenal dengan gaya kepelatihan yang keras dan berorientasi pada pembinaan pemain muda, hasil yang dicapainya dengan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir kurang memuaskan banyak pihak, terutama setelah kegagalan di Piala AFF 2024. Evaluasi terhadap kinerja Shin Tae Yong oleh PSSI juga memunculkan beberapa kritik, seperti masalah komunikasi antara pelatih dan pemain, serta strategi yang dinilai tidak cukup efektif dalam menghadapi lawan-lawannya di Piala AFF 2024.
PSSI dalam pernyataan resmi yang disampaikan kepada publik menyebutkan tiga alasan utama di balik pemecatan Shin Tae Yong, yang disimpulkan dari hasil evaluasi menyeluruh. Pertama, masalah komunikasi antara pelatih dengan pemain yang dinilai tidak berjalan dengan baik. Kedua, strategi yang diterapkan oleh Shin Tae Yong dianggap tidak cukup tepat dan gagal mengoptimalkan potensi pemain yang ada. Ketiga, kurangnya motivasi dan keinginan pemain yang tercermin dalam permainan mereka selama kompetisi, yang membuat Timnas Indonesia gagal mencapai target yang diharapkan oleh PSSI dan penggemar sepak bola Indonesia.
Dengan pemecatan Shin Tae Yong, PSSI kini akan mencari pengganti yang diharapkan bisa membawa Timnas Indonesia kembali ke jalur kemenangan dan mencapai hasil yang lebih baik di ajang-ajang internasional mendatang. Kegagalan di Piala AFF 2024 menjadi pukulan telak bagi Shin Tae Yong dan menjadi penyebab utama di balik keputusan drastis PSSI ini.
Share to:
Related Article
-
Fakta dan Profil Ricky Kambuaya, Pemain Terbaik di Laga Timnas Indonesia Vs Thailand
Update|January 02, 2022 09:32:10