Profil Mukhtarudin, Putra Kalteng yang Kini Menjabat Menteri P2MI

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menggantikan Abdul Kadir Karding dalam reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). Politikus senior Partai Golkar itu sebelumnya dikenal sebagai legislator DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah.

Mukhtarudin lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 6 September 1964. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, dan meraih gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada tahun 1988.

Sebelum aktif di politik, Mukhtarudin memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil di Departemen Tenaga Kerja. Jabatan terakhirnya di birokrasi adalah Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (1990–2002). Selain itu, ia juga tercatat sebagai pengajar di STIE Nusantara yang kini menjadi Universitas Antakusuma.

Di dunia politik, Mukhtarudin aktif dalam organisasi kepemudaan dan struktur Partai Golkar. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KNPI Kotawaringin Barat, Wakil Ketua DPD AMPI Kalimantan Tengah, hingga Ketua DPD II AMPG Kotawaringin Barat. Kariernya berlanjut ke panggung nasional saat terpilih sebagai anggota DPR RI selama tiga periode: 2004–2009, 2019–2024, dan 2024–2029. Di parlemen, ia pernah duduk di Komisi VI yang membidangi perdagangan, BUMN, dan investasi, serta Komisi VII yang membidangi energi dan perindustrian.

Selain menjadi anggota DPR, Mukhtarudin juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI. Jejak panjangnya di dunia politik serta pengalamannya dalam isu tenaga kerja menjadi modal penting saat dipercaya Presiden Prabowo memimpin Kementerian P2MI.

Sebagai Menteri P2MI, Mukhtarudin mengemban tugas besar dalam memperkuat perlindungan hukum, peningkatan keterampilan, hingga pemenuhan hak-hak pekerja migran Indonesia di luar negeri. Kehadirannya di kabinet diharapkan mampu memberikan solusi nyata atas berbagai tantangan yang dihadapi pekerja migran dan keluarganya.